Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dewan Batik Nasional perlu dibentuk

JAKARTA: World Batik Summit 2011 merekomendasikan pembentukan Indonesia Batik Council untuk  melindungi perajin agar dapat lebih berkembang dalam industri kreatif ini.Banyak hal yang harus dilakukan dengan berdirinya Indonesian Batik Council

JAKARTA: World Batik Summit 2011 merekomendasikan pembentukan Indonesia Batik Council untuk  melindungi perajin agar dapat lebih berkembang dalam industri kreatif ini."Banyak hal yang harus dilakukan dengan berdirinya Indonesian Batik Council atau Dewan Batik Nasional ini mulai dari mengawal perajin mematenkan kreasi maupun proses batiknya dengan gratis hingga membentuk organisasi formal di institusi pemerintah yang mengurus batik" kata Wiendu Nuryanti, ketua bidang konfrensi World Batik Summit (WBS), hari ini.Menurut dia, para perajin sepantasnya menikmati keuntungan dari perkembangan industri ini. Namun yang terjadi justru para pedagang yang bisa mendapatkan keuntungan berlipat ganda."Untuk mensejahterakan semua pihak dan tidak terjadi gap yang besar maka pemerintah harus serius menangani hulu dan hilir batik karena telah menjadi industri rakyat yang meluas. Sementara Batik berkembang di dunia dan ancaman batik cap dari China juga jadi ancaman serius."Rekomendasi yang utama melindungi perajin, pemerintah harus proaktif lakukan lobi di kancah internasional karena pakar dan peserta sepakat deklarasikan RI sebagai Global Home of Batik," kata Wiendu.Melalui WBS diharapkan akan terbentuk suatu forum bagi pengrajin dan industri batik di seluruh dunia. Dalam kegiatan ini dihadiri sekitar 1.000 delegasi nasional dan internasional yang melibatkan pakar fashion, praktisi, akademisi, pemasaran serta penggemar batik dari seluruh dunia.Selain konferensi, juga berlangsung World Batik Exhibition yang menjadi ajang promosi bagi produsen batik, praktisi, pengrajin serta industri melalui pameran  berskala  dunia.Dalam ajang pamer kegiatan  World Batik Summit yang berlangsung 28 September-2 Oktober di Jakarta Convention Centre bertema' Indonesia Global Home " ditargetkan  transaksi Rp20 miliar.Euis Saedah, Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kemenperin, mengakui nasib perajin batik masih memprihatinkan. Di satu sisi sebagai seniman batik mereka melahirkan karya masterpiece. Namun ketika sakit fasilitasnya pakai kartu keluarga miskin (miskin)."Hal ini karena pengusaha batik yang memperkerjakan mereka dan menikmati keuntungan berlipat dari hasil karya mereka tidak memikirkan kesejahteraan perajin," kata Euis. (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : nurul
Editor : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper