Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina baru mampu setop impor BBM mulai 2017

JAKARTA: PT Pertamina (Persero) menargetkan penghentian impor BBM mulai 2017, sejalan dengan rencana pembangunan kilang Balongan II di Indramayu, Jabar, dan peningkatan kapasitas produksi beberapa kilang yang sudah ada. VP Corporate Communicaton

JAKARTA: PT Pertamina (Persero) menargetkan penghentian impor BBM mulai 2017, sejalan dengan rencana pembangunan kilang Balongan II di Indramayu, Jabar, dan peningkatan kapasitas produksi beberapa kilang yang sudah ada. VP Corporate Communicaton Pertamina Mochamad Harun mengatakan pembangunan dan peningkatan kompleksitas kilang menjadi salah satu strategi perseroan untuk mengurangi ketergantungan impor BBM. Selain proyek perluasan Kilang Balongan yang akan meningkatkan kapasitas pengolahan BBM sebesar 200.000 barel per hari (bph), jelasnya, dalam waktu dekat juga akan dilakukan pengerjaan proyek peningkatan kapasitas Kilang Cilacap, Jateng, sebesar 61.000 bph. "Kami menargetkan kemampuan [kapasitas] kilang kita sudah mencapai 1,7 juta barel pada 2017, dan itu sudah termasuk pertumbuhan kebutuhan. Kalau kemampuan produksi kita bertambah di 2017, kita tidak perlu impor BBM lagi," ujarnya, akhir pekan. Kebutuhan BBM dalam negeri saat ini, jelasnya, mencapai sekitar 1,3 juta bph, sedangkan kapasitas kilang pengolah BBM Pertamina hanya sekitar 1 juta barel. Artinya, Pertamina masih harus mengimpor sekitar 300.000 bph. Menurut dia, pengerjaan proyek perluasan Kilang Balongan yang akan dilakukan oleh Kuwait Petroleum International Company (KPC) itu sudah bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Pasalnya, KPC telah mendapatkan insentif dari pemerintah berupa tax holiday. Saat ini, Kementerian ESDM, Pertamina, dan KPC sedang membicarakan kelanjutan proyek pembangunan kilang Balongan yang diharapkan berproduksi pada 2017. Sementara itu, untuk proyek penambahan kapasitas Kilang Cilacap dari 350.000 bph menjadi 411.000 bph akan dikerjakan mulai pekan depan, dan ditargetkan berproduksi pada akhir 2014. (tw)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper