Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM: KPC akan tetap bangun Balongan II

JAKARTA: Pemerintah meyakini Kuwait Petroleum International Company (KPC) akan melanjutkan rencananya membangun kilang bahan bakar minyak (BBM) Balongan II di Indramayu, Jawa Barat, menyusul disetujuinya pemberian tax holiday kepada investor asal Kuwait

JAKARTA: Pemerintah meyakini Kuwait Petroleum International Company (KPC) akan melanjutkan rencananya membangun kilang bahan bakar minyak (BBM) Balongan II di Indramayu, Jawa Barat, menyusul disetujuinya pemberian tax holiday kepada investor asal Kuwait itu.Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengungkapkan selain perusahaan minyak dan gas bumi nasional Kuwait itu, juga ada dua perusahaan lainnya dengan total investasi sekitar US$12-US$13 miliar yang sudah disetujui untuk mendapatkan tax holiday."Yang sudah firm untuk tax holiday itu ada Pertamina dengan Kuwait Petroleum International Company, Posco (Korea Selatan), dan Caterpillar. Totalnya US$12-13 miliar. Saya sih firmnya tiga perusahaan itu," ujarnya, hari ini.Dia merincikan investasi KPC untuk proyek perluasan Kilang Balongan itu mencapai US$6 miliar, Posco US$6 miliar, dan sisanya Caterpillar.Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo mengungkapkan selain tax holiday, KPC juga meminta insentif lainnya seperti pembebasan bea masuk untuk peralatan ,teknologi, katalis, dan bahan-bahan kimia untuk pengembangan kilang Balongan."Katanya [soal insentif itu] memang sudah turun, tapi resminya seperti apa, kami belum bertemu lagi untuk tindak lanjutnya. Kalau tidak salah, insentif untuk alat itu sudah, tetapi katalis kayanya belum. Itu yang kita mintakan kemarin," katanya.Menurut dia, komitmen investasi KPC untuk proyek perluasan Kilang Balongan sebesar US$6 miliar itu guna meningkatkan kapasitas pengolahan BBM kilang Balongan sebesar 200.000 barel per hari (bph)."Soal insentif itu kan harus duduk lagi bersama antara Kementerian ESDM, Keuangan, dan Pertamina. Katanya, itu sudah masuk tax holidaynya, tapi saya belum lihat hitam di atas putihnya bagaimana."Evita berharap persoalan insentif pembangunan Kilang Balongan bisa diselesaikan hingga akhir tahun ini, sehingga bisa dilanjutkan dengan penanganan masalah pembebasan lahan.Pasalnya, bila insentif itu disetujui, KPC akan segera merealisasikan rencanan investasinya untuk proyek kilang Balongan. "Karena dia [KPC] sudah siap tidak hanya dari sisi uang, tapi juga feed atau crude oil-nya 200.000 bph."Menurut dia, KPC juga tertarik memasok minyak mentah untuk menambah kapasitas kilang BBM di Indonesia, tidak hanya untuk kilang Balongan."Kita kan sekarang butuh pasokan minyak mentah untuk proyek kilang di Jabar, Jateng di balongan,dan Jatim di Tuban. KPC siap membantu," tutur Evita.Sebelumnya, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pemerintah akan menfasilitasi investor kilang minyak dan petrokimia untuk bisa mendapatkan fasilitas bea masuk atas impor barang modal dan juga pembebasan 100% PPN impor katalis, dan suku cadang selama operasi kilang yang diminta investor.Berdasarkan peraturan yang ada, investor penerima tax holiday tidak bisa lagi menerima tax allowance yang di atur dalam revisi PP No.62/2008 sehingga harus memilih."Jadi range untuk tax holiday itu 5-10 tahun. Kami anjurkan pemerintah berikan saja [fasilitas tax holiday] karena kilang itu merupakan industri hulu yang pada modal dengan margin yang tipis. Yang terpenting multiplier effect-nya buat hilir petrokimia besar sekali dan BBM bisa dipasok ke Pertamina. Kuwait juga sudah bersedia pasok minyak mentahnya," katanya, beberapa waktu lalu.Hidayat juga mengatakan sepanjang untuk menjaga kelangsungan investasi kilang tersebut, pemerintah bersedia menfasilitasi daftar keinginan insentif dari investor, termasuk untuk memperoleh fasililitas bea masuk atas impor barang modal dan juga pembebasan 100% PPN impor atas katalis dan suku cadang untuk keperluan operasional kilang minyak. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper