JAKARTA: Asosiasi Pilot Garuda tuntut kesamaan hak berupa gaji dan fasilitas dengan pilot asing yang merupakan tenaga kontrak di maskapai pelat merah ini.
Para penerbang lokal ini mengancam lakukan aksi mogok terbang jika tuntutannya tidak diindahkan dalam 2 pekan ke depan.
Dalam jumpa pers sejumlah pengurus Asosiasi Pilot Garuda (APG) hari ini, Ramma Valerino Noya, Capt. Sonny Bagus, didampingi kuasa hukumnya Said Damanik.
Isays U. Sampesule, Deputy Technical Asosiasi Pilot Garuda, mengatakan pihaknya menuntut dua hal, yakni persamaan hak dan kewajiban antara pilot lokal di Garuda dan pilot asing.
Kedua, pembicaraan dengan direktur utama dan jajaran komisaris untuk menyelesaikan permasalahan ini.selambat-lambatnya dua minggu setelah Selasa,12 Juli 2011.
"Jika tidak, maka kami akan melangkah ke tahap selanjutnya, dengan tidak menutup kemungkinan melakukan industrial action, mau tidak mau, dan kami mohon maaf ke masyarakat, kami akan lakukan aksi mogok terbang," kata dia.
Ekspansi usaha sejumlah maskapai termasuk Garuda Indonesia berupa penambahan armada pesawat berdampak pada kekurangan pilot. Untuk menutupinya, Garuda mempekerjakan pilot asing.
Namun yang menjadi masalah saat ini yakni pilot asing baik kapten maupun first officer atau co pilot di Garuda diklaim memperoleh gaji dan fasilitas yang berlebihan dibandingkan dengan pilot lokal.
APG mengklaim pilot asing di maskapai ini memperoleh penghasilan dua kali lebih besar dari pilot Garuda.
"Selain gaji, fasilitas yang mereka peroleh sangat berlebihan, kami tidak menyangkal keadaan ini, hanya saja perlakuan ini sangat diskriminatif dibandingkan dengan pilot lokal di Garuda," katanya.
Said Damanik menambahkan sebagai bagian pada industrial action, semua langkah-langkah hukum akan dilakukan. "Perjanjian kerjasama pilot atau PKP sudah lama tidak diperbaharui," kata dia.
Rama menuturkan hal ini merupakan akumulasi ketidakpuasan pihaknya. Kondisi yang sebenarnya, yakni menuju pasar bebas, Garuda lakukan ekspansi dengan beli pesawat baru untuk memenuhi kebutuhan jadwal penerbangan, tetapi kekurangan pilot, maka terpaksa menggunakan pilot dari luar negeri. (arh)