Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Infrastruktur terbatas munculkan overheating

JAKARTA: Badan Pusat Statistik (BPS) menilai tidak seimbangnya antara pertumbuhan ekonomi dengan ketersediaan infrastruktur menyebabkan The Economist menilai Indonesia akan overheating.Kepala BPS Rusman Heryawan menyatakan sejauh ini pihaknya belum melihat

JAKARTA: Badan Pusat Statistik (BPS) menilai tidak seimbangnya antara pertumbuhan ekonomi dengan ketersediaan infrastruktur menyebabkan The Economist menilai Indonesia akan overheating.Kepala BPS Rusman Heryawan menyatakan sejauh ini pihaknya belum melihat akan terjadi overheating di Indonesia.Diakui, pertumbuhan ekonomi masih normal, namun di sisi lain pembangunan infrastruktur masih rendah. Hal itulah yang seolah-olah terlihat bahwa Indonesia akan overheating. Padahal kondisinya tidak seperti itu. Memang pada awalnya kita kekurangan pasokan, seperti halnya listrik, serta infrastruktur yang lain. Ini seolah-olah ekonomi mau maju, tapi tidak didukung oleh infrastruktur, ujarnya hari ini.Menurut Rusman, satu hal yang mendesak untuk direalisasikan guna mendukung pertumbuhan ekonomi adalah infrastruktur. Pertumbuhan ekonomi kita di level 6,5% masih di tingkatan wajar. Di tahun-tahun mendatang, kalau pertumbuhan ekonomi ditargetkan 7%, ya harus membenahi infrastruktur, lanjut Rusman. Overheating adalah kondisi ekonomi dimana pertumbuhan meningkat sangat tinggi tetapi tidak berasal dari produksi dalam negeri karena didukung oleh konsumsi. Akibatnya, sehingga sehingga inflasi diperkirakan sangat tinggi.Sebelumnya The Economist melakukan penelitian kondisi overheating dari 27 pasar di negara berkembang. Skala indeks adalah 1 hingga 100. Angka 0 menunjukkan paling tidak berisiko, dan 100 menunjukkan kondisi maksimum yang dapat ditanggung perekonomian sebuah negara.Argentina sudah melewati batas maksimum risiko overheating. Negara yang di bawah Hungaria, sedangan Malaysia berada di antara angka 20-30.Brasil, Hong Kong, India, Indonesia, Turki, dan Vietnam berada di antara 80 hingga 90, hampir menuju titik maksimum. Dana Moneter Internasional (IMF) sebelumnya pernah menyarankan Pemerintah dan Bank Indonesia untuk melakukan kebijakan ekonomi ketat guna mengantisipasi risiko terjadinya pemanasan ekonomi (overheating).Milan Zavadjil, Senior Resident Representative IMF, menjelaskan risiko akan overheating dapat terlihat dari inflasi tinggi yang membayangi kuatnya pertumbuhan ekonomi sejumlah negara di Asia. Untuk Indonesia, risiko tersebut ada meski saat ini keseimbangan ekonomi masih terjaga.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper