Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden luncurkan proyek percepatan pembangunan senilai Rp200 triliun

JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan pagi ini meluncurkan Masterplan Perencanaan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Gedung Konvesi Jakarta (JCC) dengan jumlah proyek yang dicanangkan mencapai 17 paket

JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan pagi ini meluncurkan Masterplan Perencanaan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Gedung Konvesi Jakarta (JCC) dengan jumlah proyek yang dicanangkan mencapai 17 paket bernilai hampir Rp200 triliun.Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan rencana induk perencanaan percepatan dan peluasan pembangunan itu untuk memulai era baru kebijakan pembangunan nasional dalam mengoptimalkan potensi dan peluang ekonomi yang ada di Tanah Air dengan melibatkan peran serta BUMN, swasta nasional dan asing, serta pemerintah."Kita akan meluncurkn MP3EI dan akan diikuti dengan peletakan batu pertama 17 proyek dengan nilai kira-kira mendekati Rp200 triliun. Selanjutnya terus secara bertahap pelaksanaan peletakan batu pertama akan dilakukan sampai 2014 hingga 2025," katanya, pagi ini.Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan menyebutkan Presiden Yudhoyono hadir dalam acara peluncuran MP3EI pada pukul 09.00 WIB di JCC.Pemerintah akan memacu pertumbuhan ekonomi di luar Jawa, dan merencanakan pulau Jawa hanya diperuntukkan bagi pengembangan industri berteknologi canggih, jasa, dan ekonomi yang berbasis riset dan pengembangan serta inovasi.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan untuk pengembangan ekonomi di luar Jawa diperlukan sekitar US$2 triliun, yaitu guna merealisasi rencana yang telah dibuat yang disusun dalam MP3EI.Semua setuju ekonomi luar Jawa mesti berkembang lebih pesat, dan di Jawa pun ekonomi ke depan harus lebih pada hightech industry, jasa, dan juga research development and inovation economy, kata Presiden Yuhoyono saat membuka rapat pimpinan nasional (rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hotel Ritz Carlton Jakarta, belum lama ini.Kepala Negara mengatakan ekonomi yang berkembang di Jawa saat ini rasionya sudah mencapai 58% menuju 60%, dan hal itu tidak boleh terus dibiarkan. Diharapkan rasio tersebut akan menjadi lebih seimbang dengan ekonomi di luar Jawa. Di samping itu, jelasnya, eksplorasi yang terus terjadi di Jawa juga dikhawatirkan akan mengganggu daya dukung lingkungan terhadap manusia di kawasan tersebut.Ekonomi yang berkembang di Jawa sekarang ini rasionya 58% hampir 60%. Tidak boleh 15-25 tahun mendatang, rasio masih begini. Oleh karena itu kita harus mengembangkan ekonomi luar Jawa, katanya. (msw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper