Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asean prioritaskan beli alutsista dari anggota

JAKARTA: Asean menyepakati kebijakan prioritas pembelian alat persenjataan dan pertahanan dari pabrikan di negara anggota untuk mengoptimalkan manfaat dari bujet belanja pertahanan di kawasan itu yang mencapai US$25 miliar per tahun.Menhan Purnomo Yusgiantoro

JAKARTA: Asean menyepakati kebijakan prioritas pembelian alat persenjataan dan pertahanan dari pabrikan di negara anggota untuk mengoptimalkan manfaat dari bujet belanja pertahanan di kawasan itu yang mencapai US$25 miliar per tahun.Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan menteri pertahanan se ASEAN yang berlangsung di Indonesia pada pekan ini."Kami sepakat untuk memaksimalkan potensi ASEAN dalam membangun industri pertahanan. Kalau kita lihat tiap tahun ada bujet pertahanan US$25 miliar untuk pembelian alutsista dan pembelian itu kebanyakan dibeli dari negara-negara di luar Asean," katanya saat mendampingi para menteri pertahanan se Asean bertemu Presiden di Istana Presiden, hari ini.Dia mengatakan Asean ingin saling mendukung untuk menghidupkan industri pertahanan yang dimiliki negara anggota yang ditunjukan dengan kebijakan prioritas pembelian dibandingkan dengan industri pertahanan negara di luar anggota.Menurut dia, kalau kesepakatan itu bisa diimplementasikan dengan baik akan mampu menciptakan manfaat ekonomi yang besar bagi Asean sekaligus memperkuat soliditas anggota."Tapi kami juga menyadari 10 negara Asean memiliki tingkat kemampuan industri pertahanan yang berbeda. Jadi kami akan melakukan bagaimana caranya nanti untuk mereka berkembang akan melakukan kolaborasi dengan yang belum berkembang," katanya.Indonesia menjadi salah satu negara Asean yang paling punya peluang untuk mengajukan produk industri pertahanan, seperti kapal, pesawat terbang, panser hingga senjata organik militer yang diproduksi oleh sejumlah BUMN alat pertahanan.Sejumlah produk industri pertahanan Indonesia sudah mampu bersaing di pasar regional, seperti pesawat CN 235 versi militer dan helikopter dari PT Dirgantara Indonesia, Panser Anoa dan Senjata Serbu (SS) dari PT Pindad hingga kapal perang yang diproduksi PT PAL.Malaysia juga mulai gencar memasarkan produk mobil versi kebutuhan militer yang diproduksi Proton yang kini menjelma menjadi industri otomotif terkuat yang dimiliki negara Asean.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper