Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres kecewa lifting minyak tak capai target

JAKARTA: Wakil Presiden Boediono mengaku kecewa dengan produksi (lifting) minyak yang tidak mencapai target akibat kegiatan eksplorasi yang terus menurun. Ada satu sektor yang membuat saya tidak terlalu senang, yaitu menyangkut kinerja sektor minyak

JAKARTA: Wakil Presiden Boediono mengaku kecewa dengan produksi (lifting) minyak yang tidak mencapai target akibat kegiatan eksplorasi yang terus menurun. Ada satu sektor yang membuat saya tidak terlalu senang, yaitu menyangkut kinerja sektor minyak bumi yang menurun. Kondisi ini sangat tidak baik untuk kemanan pasokan bahan bakar, untuk ekspor maupun untuk fiskal, ujar Boediono saat membuka konvensi Indonesia Petroleum Association, hari ini.Wapres mengatakan penurunan kegistan eksplorasi dalam beberapa tahun terakhir memang telah mengganggu target lifting minyak. Meski penurunan eksplorasi itu kini sudah terhenti, level eksplorasinya masih jauh dari target lifting minyak pada 2014 yang sebesar 1,2 juta barel per hari (bph).Pada kesempatan itu, Boediono juga menyentil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta pejabat BP Migas agar serius memerhatikan masalah produksi minyak ini.Saya minta Menteri ESDM dan BP Migas untuk memberikan perhatian lebih pada masalah ini, ujar Boediono.Boediono mengatakan pemerintah sangat terbuka untuk bekerja sama dengan para pelaku industri guna mencari jalan keluar masalah lifting minyak ini, termasuk menghilangkan sejumlah hambatan yang masih ada dalam upaya pencapaian produksi.Menurut Boediono, sejak membuka acara yang sama setahun lalu sudah ada beberapa kemajuan, a.l. soal cost recovery dan cabotage serta pajak pertambahan nilai (PPN).Namun, lanjutnya, masih ada isu lainnya yang menjadi kendala, seperti proses persetujuan berbagai izin implementasi yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah, serta sejumlah perda dan regulasi yang minim penjelasan dan bertabrakan.Saya ingin sampaikan bahwa kami akan lebih berhati-hati menyelesaikan masalah ini, dan masukan dari Anda sangat berarti untuk merumuskan kebijakan mendatang, ujarnya.(er)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Mursito

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper