Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina jadi operator Blok West Madura

JAKARTA: Pemerintah menetapkan PT Pertamina (Persero) sebagai operator dalam kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) kerja sama pengelolaan Blok West Madura Offshore dengan hak partisipasi sebesar 80%. Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber

JAKARTA: Pemerintah menetapkan PT Pertamina (Persero) sebagai operator dalam kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) kerja sama pengelolaan Blok West Madura Offshore dengan hak partisipasi sebesar 80%. Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kardaya Warnika mengatakan penandatanganan kontrak kerja sama Blok West Madura itu sebagai pengganti PSC joint operation agreement sebelumnya yang akan berakhir pada 6 Mei 2011. Adapun komposisi participating interest blok migas itu meliputi 80% Pertamina dan Kodeco Energy Co Ltd sebesar 20%."Begitu kontrak selesai [6 Mei 2011], Pertamina masuk sebagai operator. Ini adalah perpanjangan perubahan, extension and restated. Perpanjangan karena ada pihak-pihak lama yang masuk ke situ dan restated karena ada ketentuan-ketentuannya yang berubah," jelas dia seusai menyaksikan penandatanganan kontrak, hari ini.Kardaya menjelaskan dengan ditandatanganinya kontrak tersebut diharapkan blok tersebut dapat meningkatkan produksi migas nasional secara optimal, serta memberikan kepastian investasi. Penandatangan dilakukan Dirut PT Pertamina Hulu Energi (PHE) West Madura Hemzairil, General Manager Kodeco, dan Kepala BP Migas R Priyono yang disaksikan Menteri ESDM Darwin Saleh. Turut hadir Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo dan Komisaris Utama Pertamina Sugiharto.Selain adanya perubahan operatorship dalam kontrak tersebut, kata Kardaya, porsi bagi hasil yang didapatkan pemerintah juga mengalami kenaikan sebesar 1% dibandingkan dengan kontrak sebelumnya.Dia menambahkan posisi Pertamina sebagai operator diberlakukan sebagaimana kontrak operatorship pada umumnya sesuai dengan prinsip good engineering practice. "Tidak ada persyaratan kalau nanti Pertamina akan dievaluasi segala macam, tetapi sebagaimana kontraktor operator-operator yang lain, kalau dia [Pertamina] tidak bisa melaksanakan kegiatannya secara baik dan sesuai dengan good engineering practice, maka akan dicabut," terang dia.Terkait peralihan komposisi saham Kodeco Energy ke PT Sinergindo Citra Harapan dan CNOOC Madura Ltd ke Pure Link Investment Ltd, Kardaya enggan menjelaskan lebih rinci. "Kita tidak tahu Kodeco itu dengan siapa. Dalam kontrak, Pertamina dan Kodeco sebagai kontraktor. Pokoknya Kodeco itu segitu [20%]," kata Kardaya. (aph)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor : Mursito

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper