Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gemaskop digelorakan hingga 2014

JAKARTA: Pemerintah melanjutkan gelora Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop) hingga 2014 sebagai upaya mengaktifkan dan menumbuhkan kembali koperasi yang tertidur maupun yang baru melalui sinergitas seluruh stakeholders atau pemangku kepentingan.Gemaskop

JAKARTA: Pemerintah melanjutkan gelora Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop) hingga 2014 sebagai upaya mengaktifkan dan menumbuhkan kembali koperasi yang tertidur maupun yang baru melalui sinergitas seluruh stakeholders atau pemangku kepentingan.Gemaskop dicanangkan Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun ini. Sasarannya adalah mengaktifkan dan menumbuhkembangkan jumlah koperasi yang selama ini masuk kategori isitirahat dari aktivitas gerakan perekonomian rakyat.Meliadi Sembiring, Kepala Biro Perencanaan dan Data Kementerian Koperasi dan UKM sebagai pelaksana Rakornas Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Menengah (KUMKM) belum lama ini, menjelaskan bahwa menggelorakan Gemaskop sudah disepakati oleh semua dinas kloperasi di provinsi, kabupaten/kota."Pada akhir Rakornas, seluruh peserta kembali membuat ikrar sebagai komitmen bersama bertekad mewujudkan koperasi menjadi sokoguru perekonomian nasional dan UMKM berdaya saing tinggi," ujar Meliadi Sembiring kepada Bisnis hari ini.Pada periode pembangunan 2010--2014 telah ditetapkan visi KUKM Sehat dan Kuat dengan tema Bangkitkan daya saing KUMKM. Pada periode tahun ini telah ditetapkan 7 (tujuh) Key Development Milestones (KDM) atau tonggak kunci pencapaian.Di antaranya menetapkan pertumbuhan koperasi berkualitas sebanyak 5.000 per tahun. Sedangkan jumlah koperasi berkualitas hingga 2010 telah teridentifikasi sebanyak 53.716 unit. Dengan target pertumbuhan 5.000 per tahun maka hingga akhir 2014 jumlah koperasi berkualitas sekurang-kurangnya sebanyak 70.000 unit.Terkait program koperasi berkualitas, ada pekerjaan rumah yang diamanatkan Rakornas, yakni perlu mempertahankan capaian jumlah koperasi berkualitas di atas 100%, khususnya pada 7 Provinsi, masing-masing Sumbar, Jateng, Bali, NTB, Gorontalo, Sultra dan Sulsel. (tw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Sarwani
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper