Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Petani Januari 2025 Naik 0,73% Berkat Cabai hingga Kakao

BPS mencatat nilai tukar petani (NTP) mencapai 123,68 pada Januari 2025 atau naik 0,73% dibandingkan Desember 2024.
Buruh tani memanen padi di lahan persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Abdurachman
Buruh tani memanen padi di lahan persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) terus mengalami tren peningkatan sebesar 123,68 pada Januari 2025. Nilainya naik 0,73% dibandingkan Desember 2024 yang hanya di angka 122,78.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan kenaikan NTP terjadi lantaran indeks harga yang diterima petani (It) naik 0,82%. Angkanya lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayarkan oleh petani (Ib) yang sebesar 0,09%.

“Komoditas yang dominan mempengaruhi indeks harga yang diterima petani nasional adalah cabai rawit, cabai merah, kakao atau cokelat biji, dan gabah,” kata Amalia dalam Rilis BRS, Senin (3/2/2025).

Jika dilihat secara rinci, BPS mencatat It mengalami kenaikan sebesar 0,82% menjadi 150,72. Sementara itu, Ib juga terpantau merangkak naik 0,09% menjadi 121,87.

Data BPS menunjukkan komoditas penyumbang kenaikan Ib adalah cabai rawit, cabai merah, minyak goreng, dan sigaret kretek mesin (SKM).

Adapun, secara bulanan (month-to-month/mtm), subsektor yang mengalami peningkatan NTP adalah tanaman pangan (NTPP), hortikultura (NTPH), dan perikanan (NTNP). Masing-masing naik sebesar 0,14%, 9,12%, dan 0,23%.

“Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan indeks harga yang diterima petani pada subsektor ini adalah cabai rawit, cabai merah, wortel, dan kentang,” ujarnya.

Secara keseluruhan, BPS mencatat sebanyak 30 provinisi mengalami kenaikan NTP, dengan kenaikan tertinggi terjadi di provinsi Kepulauan Babel sebesar 3,64%.

Di sisi lain, sebanyak 7 provinsi mengalami penurunan NTP. Di mana, penurunan terdalam terjadi di Sulawesi Barat, yakni mencapai -2,54%.

Sementara itu, BPS mencatat nilai tukar nelayan (NTN) juga mengalami peningkatan sebesar 0,51%. Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan indeks harga yang diterima petani pada subsektor ini adalah ikan layang, ikan kembung, teri, dan ikan selar.

Seiring dengan peningkatan itu, sebanyak 26 provinsi mengalami kenaikan NTN. Tercatat, Kepulauan Babel menjadi wilayah dengan kenaikan NTN tertinggi mencapai 3,09%. Sedangkan 11 provinsi mengalami penurunan NTP dan penurunan terdalam terjadi di Maluku Utara sebesar -2,74%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper