Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! LPEM UI Ramal Tren Deflasi Bakal Berlanjut hingga Oktober 2024

LPEM FEB UI memperkirakan tren deflasi Indonesia akan berlanjut pada Oktober 2024. Begini alasannya!
Aktivitas disalah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas disalah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memperkirakan tren deflasi pada Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia akan berlanjut pada Oktober 2024. Daya beli masyarakat kian anjlok?

Secara bulanan, LPEM FEB UI memperkirakan IHK pada Oktober 2024 akan mencatatkan deflasi -0,1% (month to month/mtm) hingga inflasi 0,1% mtm.

Sementara secara tahunan, inflasi pada periode tersebut diperkirakan mencapai kisaran 1,5% (year on year/yoy) hingga 2% yoy.

"Pergerakan inflasi tahunan dan bulanan diprediksi akan lebih banyak dipengaruhi kembali oleh pergerakan inflasi komponen harga bergejolak yang seharusnya memasuki teritori inflasi atau paling tidak mengalami penurunan deflasi pada Oktober," tulis LPEM FEB UI dalam laporannya, dikutip Sabtu (5/10/2024). 

Perkembangan IHK pada Oktober 2024 menurut LPEM UI dipengaruhi juga oleh apresiasi nilai tukar rupiah yang akan mengurangi tekanan imported inflation dan memicu penurunan harga. 

Keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) pada September 2024 sebesar 6,00% untuk mendorong sisi permintaan pun dinilai sudah tepat ditengah kondisi membaiknya sisi penawaran. 

Dengan perkembangan hingga saat ini, LPEM memperkirakan inflasi akan terkendali dan sedikit meningkat pada akhir 2024 hingga awal 2025. 

Sebagaimana diketahui, inflasi tahunan pada September 2024 tercatat sebesar 1,84% yoy, lebih rendah dari inflasi Agustus 2024 yang sebesar 2,12% yoy.

Penurunan inflasi tahunan pada September 2024 terutama disebabkan oleh adanya penurunan harga pada beberapa sektor, yaitu sektor bahan makanan, sektor makanan minuman, dan tembakau, serta sektor energi. 

Secara bulanan, IHK pada September 2024 kembali mencatatkan deflasi sebesar -0,12%, menandai deflasi selama lima bulan berturut-turut dari Mei hingga September 2024.

Berdasarkan tren historisnya, deflasi pada September 2024 merupakan deflasi yang terdalam dibandingkan dengan bulan yang sama dalam 5 tahun terakhir. 

Deflasi umum yang terjadi selama 5 bulan beruntun ini dipengaruhi oleh deflasi komponen bergejolak yang telah terjadi enam bulan beruntun. 

LPEM mencatat, deflasi komponen bergejolak selama enam bulan beruntun tidak pernah terjadi dalam 20 tahun terakhir. 

Selain peningkatan produksi, penurunan harga pupuk, penerapan teknologi pertanian hortikultura, perbaikan infrastruktur juga menyebabkan penurunan biaya produksi dan logistik. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper