Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyampaikan bahwa Indonesia berpotensi menjadi pemain semikonduktor dunia dan ambil bagian dalam rantai pasok global pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Hal tersebut bukan tanpa alasan, Nezar melihat bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya mineral yang dapat menjadi bahan baku semikonduktor.
“Kita punya segalanya di Indonesia. Kita punya sumber daya alam yang luar biasa, kita punya mineral-mineral yang langka sebagai bahan-bahan untuk semikonduktor yang menjadi basis untuk pengembangan AI,” kata Nezar dalam sambutannya dalam acara pengkuhuhan komunitas Kagama AI di Jakarta, Minggu (11/8/2024).
Dirinya menuturkan bahwa saat ini produksi semikonduktor paling banyak berada di negara-negara 'Global North' dan jarang yang berada di 'Global South'.
Meski terdapat industri semikonduktor di wilayah Taiwan, Nezar menyebut bahwa industri di tempat tersebut merupakan industri yang mendapatkan modal dari negara asing.
Maka dari itu, Nezar menyampaikan permasalahan tentang industri semikonduktor untuk pengembangan AI ini nantinya bisa dikaji lebih dalam oleh Kagama AI atau komunitas AI yang dimiliki oleh keluarga alumni Universitas Gajah Mada.
Baca Juga
“Dan nanti tentu saja di Kagama AI mungkin nanti bisa menjadi bahasan-bahasan dan mungkin juga bisa meneruskan ke dalam working paper atau lain sebegainya sehingga bisa memberikan masukan ke pemerintah,” ujar Nazer.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan pengembangan industri semikonduktor akan terus digencarkan pemerintah guna memenuhi pohon industri yang belum dibangun di Indonesia.
Sekjen Kemenperin Eko S. Cahyanto mengatakan, pihaknya akan terus mengejar berbagai potensi investasi semikonduktor. Dia juga sempat membeberkan terkait rencana ekspansi pembangunan pabrik ketiga PT Infineon Technologies Batam.
"Kita mendorong apapun yang bisa kita dorong industrinya di Indonesia akan kita kejar," kata Eko di Kantor Kementerian Perindustrian, Kamis (16/5/2024).
Rencana ekspansi tersebut diyakini dapat mendorong produksi cip lebih banyak di Indonesia. Tak hanya itu, berbagai langkah telah dilakukan Kemenperin untuk mengisi industri yang belum masif di Indonesia.