Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai menyiapkan Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2025 atau untuk pemerintahan baru oleh presiden terpilih, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan hal tersebut pada ‘Rakorbangpus 2024 dalam Rangka Penyusunan RKP 2025’.
“Alasan presiden untuk RKP TA 2025 dan juga untuk kebijakan fiskal yang akan datang adalah kedua hal tersebut dioptimalkan agar menjadi jembatan untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan mengakomodasi atau memprioritaskan program-program presiden terpilih hasil pemilihan umum presiden 2024,” ujarnya, Kamis (18/4/2024).
Untuk tahun pertama pemerintahan baru ini, Bappenas membawa tema RKP 2025, yakni Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.
Bappenas juga menetapkan 5 agenda pembangunan dalam RKP 2025. Pertama, transformasi sosial. Kedua, transformasi ekonomi. Ketiga, transformasi tata kelola. Keempat, supremasi hukum, stabilitas, dan kepemimpinan Indonesia. Kelima, ketahanan sosial, budaya, dan ekologi.
Lebih lanjut, Suharso menuturkan untuk RKP 2025 yang dibentuk pada masa transisi ini disusun berdasarkan pendekatan teknokratik yang berdasarkan rancangan akhir RPJPN 2025-2045.
Baca Juga
Dirinya juga menekankan bahwa rancangan ini turut menyesuaikan visi-misi milik presiden terpilih.
“Rancangan awal RKP ini disesuaikan dengan visi misi presiden terpilih yang pada gilirannya nanti akan dituangkan dalam RKP 2025 dan akan menjadi landasan untuk penyusunan rencana APBN 2025,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah resmi mengumumkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai pemenang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Berikut sasaran dan target indikator pembangunan 2025
- Pertumbuhan ekonomi 5,3%-5,6%
- Tingkat kemiskinan 7% - 8%
- Tingkat pengangguran terbuka 4,5%-5%
- Rasio Gini 0,379-0,382
- Indeks modal manusia (Human Capital Index) 0,56
- Penurunan intensitas emisi gas rumah kaca 38,6%
- Indikator nilai tukar petani 113-115
- Nilai tukar nelayan 104-105