Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hitung-hitungan BI soal Dampak Pemilu 2024 ke Pertumbuhan Ekonomi RI

Simak hitung-hitungan Bank Indonesia (BI) terkait dampak Pemilu 2024 ke pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
Beberapa petugas menata kotak suara di aula Gedung DLH DKI Jakarta di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (17/12/2023). KPU Jakarta Timur mulai mendistribusikan logistik pemilu 2024 berupa kotak suara dan bilik suara sebanyak 2600 buah untuk 5 Kelurahan di Kramat Jati. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/Spt.
Beberapa petugas menata kotak suara di aula Gedung DLH DKI Jakarta di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (17/12/2023). KPU Jakarta Timur mulai mendistribusikan logistik pemilu 2024 berupa kotak suara dan bilik suara sebanyak 2600 buah untuk 5 Kelurahan di Kramat Jati. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/Spt.

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa penyelenggaraan Pemilu 2024 turut menjadi pendorong positif terhadap pertumbuhaan ekonomi Indonesia pada tahun depan. 

Pada tahun depan atau 2024, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat pada kisaran 4,7% hingga 5,5%.

“Pada 2024, kinerja konsumsi, baik swasta maupun pemerintah, dan investasi diperkirakan terus meningkat sejalan dengan keyakinan konsumsi masyarakat yang tetap kuat, dampak positif pelaksanaan Pemilu, serta keberlanjutan pembangunan Proyek Strategis Nasional [PSN],” katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG BI), Kamis (21/12/2023). 

Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman menyampaikan bahwa penyelenggaraan Pemilu, secara khusus akan mendorong pertumbuhan konsumsi, baik konsumsi pemerintah maupun swasta.

“Berapa besarnya? Tentunya tergantung nanti Pemilu-nya 1 putaran atau 2 putaran,” jelasnya.

Menurut BI, dampak dari Pemilu 2024 pun sudah mulai terlihat pada 2023, tapi dampaknya memang lebih besar pada 2024.

Berdasarkan perhitungan BI, jika penyelenggaraan Pemilu 2024 terjadi dua putaran akan memberikan kontribusi sekitar 0,6% terhadap konsumsi di dalam negeri.

Adapun untuk tahun ini, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada dalam kisaran 4,5%-5,3%. Konsumsi rumah tangga dan investasi diperkirakan tetap tumbuh sejalan dengan keyakinan masyarakat dan berlanjutnya penyelesaian PSN.

Sementara dari sisi lapangan usaha (LU), kinerja perekonomian diperkirakan utamanya didorong oleh perdagangan besar dan eceran, Industri pengolahan, serta konstruksi.

Dalam hal mendukung pertumbuhan ekonomi, BI menegaskan akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper