Bisnis.com, JAKARTA - CEO JP Morgan Chase Jamie Dimon mengungkapkan kekhawatirannya terhadap terhadap ekonomi akibat meningkatnya ketegangan geopolitik. Ia juga mengatakan bahwa perang yang terjadi di Ukraina dan Israel dapat berdampak pada harga energi, makanan, dan juga perdagangan global.
“Ini mungkin saat paling berbahaya yang pernah terjadi di dunia dalam beberapa dekade,” ujar Dimon, dikutip dari BBC pada Senin (16/10/2023).
Dimon, yang menjadi pemimpin bank terbesar di Amerika tersebut, mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers kinerja kuartalan JP Morgan terbaru.
JP Morgan melaporkan laba sebesar US$13 miliar atau sekitar Rp204 triliun selama tiga bulan hingga September 2023. Laba tersebut mencatatkan kenaikan sebesar 35 persen dari periode yang sama pada 2022.
Ia mengungkapkan bahwa bank tersebut telah mendapatkan manfaat dari rumah tangga dan dunia usaha AS yang sehat. Namun, ia memperingatkan bahwa ia tetap berhati-hati terhadap kondisi perekonomian global menimbang banyaknya risiko yang muncul.
“Kehati-hatian saya adalah kita menghadapi begitu banyak ketidakpastian di luar sana,” ungkapnya.
Baca Juga
Dimon mengatakan kepada para investor bahwa mereka harus bersiap untuk menghadapi suku bunga yang lebih tinggi, inflasi yang persisten, serta dampak dari konflik-konflik kekerasan.
Ia juga mengungkapkan bahwa perang di Ukraina, yang diperparah dengan serangan pekan lalu di Israel, mungkin akan berdampak jauh pada pasar energi dan pangan, perdagangan global dan hubungan geopolitik.
Kekhawatiran mengenai perang dapat memengaruhi ekonomi juga muncul selama diskusi Citigroup tentang hasil mereka dengan para investor.
“Ada banyak ketidakpastian yang pada akhirnya mempengaruhi bagaimana segala sesuatunya berjalan,” kata kepala keuangan Citigroup, Mark Mason.
Di lain sisi, Dimon yang telah memimpin JP Morgan Chase selama hampir dua dekade tersebut juga dikenal karena “blak-blakan” dalam masalah-masalah politik. Ia juga mengutuk serangan oleh kelompok militan Hamas, dan memberitahu karyawannya bahwa bank tersebut mendukung rakyat Israel.
Dimon juga membuka panggilan konferensi dengan para investor pada Jumat (13/10) dan mengatakan bahwa bank tersebut sangat sedih mengenai serangan mengerikan baru-baru ini di Israel, dengan pertumpahan darah yang diakibatkannya dan masih banyak lagi.
"Terorisme dan kebencian tidak memiliki tempat di dunia yang beradab ini, dan seluruh hati kami di JP Morgan Chase turut berduka cita kepada semua orang yang menderita,” jelasnya.