Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha di Amerika Serikat (AS) akan menghadapi kenaikan biaya asuransi kesehatan terbesar dalam satu dekade mendatang. Namun, kali ini para pekerja mungkin akan terhindar dari ketatnya pasar tenaga kerja.
Konsultan manfaat dari Mercer, Aon, dan Willis Towers Watson memperkirakan biaya asuransi kesehatan bagi pengusaha melonjak 5,4 persen hingga 8,5 persen pada 2024. Kenaikan biaya tersebut diakibatkan inflasi medis, permintaan yang meningkat pesat akan obat-obatan untuk menurunkan berat badan yang mahal, dan ketersediaan lebih banyak terapi gen yang mahal.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Mercer, yakni unit dari Marsh McLennan, menemukan bahwa lebih dari dua pertiga pengusaha tidak berencana untuk mengalihkan peningkatan biaya apapun kepada karyawan mereka, atau akan memberikan kenaikan yang kurang dari yang diharapkan pada 2024.
“Mereka tidak ingin menambah tekanan finansial pada karyawan yang juga menghadapi inflasi, terutama saat ini ketika mereka sangat mengandalkan tunjangan kesehatan sebagai cara agar karyawan tetap bekerja untuk mereka,” jelas direktur penelitian kesehatan & manfaat Mercer, Beth Umland, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/9/2023).
Dapat diketahui bahwa Indeks harga konsumen (IHK) di AS juga meningkat 3,7 persen pada Agustus 2023 (year-on-year/yoy) turun dari puncaknya sebesar 9,1 persen pada Juni 2022.
Namun, kenaikan biaya medis biasanya tertinggal dari inflasi umum karena kontrak antara perusahaan asuransi dan rumah sakit, untuk harga prosedur ditandatangani beberapa bulan atau bahkan setahun sebelumnya.
Baca Juga
Konsultan manfaat sendiri membantu untuk merancang asuransi untuk pengusaha-pengusaha menengah dan besar. Sekitar dua pertiga pekerja di AS menerima manfaat melalui rencana-rencana seperti itu.
Perusahaan asuransi seperti UnitedHealth, Centene, Cigna, dan Elevance, yang mengelola rencana asuransi pengusaha, menolak untuk memberikan komentar mengenai cerita tersebut.
Kemudian, dari proyeksi kenaikan biaya asuransi kesehatan pengusaha yang sebesar 8,5 persen untuk 2024, Aon memperkirakan 1 persen diantaranya berasal dari obat penurunan berat badan saja.
Contohnya, penjualan Wegovy dari Nobo Nordisk yang disetujui untuk mengobati obesitas, serta penggunaan obat diabetes serupa secara "off-label" termasuk Novo's Ozempic dan Eli Lilly's Mounjaro untuk menurunkan berat badan telah melonjak dalam permintaan setahun terakhir.
Lalu, sekitar setengah lusin terapin gen yang telah disetujui di AS dalam setahun terakhir, sebagian besar memakan biaya lebih dari US$1 juta.
Kata para konsultan, pengobatan terapi gen untuk satu karyawan saja dapat secara signifikan meningkatkan biaya bagi sebuah perusahaan.
Para konsultan tersebut kemudian berpendapat bahwa pengusaha akan semakin banyak menggunakan kecerdasan buatan untuk mengatasi kenaikan biaya, dan menambahkan bahwa akan ada peningkatan pengawasan terhadap cakupan terapi yang mahal.
Berbagai perusahaan dan perusahaan asuransi juga sedang mencari jaringan rumah sakit yang lebih terjangkau untuk beberapa prosedur tertentu.
"Karyawan yang diberi insentif mengatakan bahwa jika Anda pergi ke sini, Anda membayar lebih murah," kata wakil presiden senior tim inovasi kesehatan Aon, Janet Faircloth.