Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepi Peminat, Menteri ESDM: Insentif Kendaraan Listrik Bakal Dievaluasi

Pemerintah akan mengevaluasi insentif kendaraan listrik seiring dengan rendahnya minat masyarakat terhadap program tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan sambutan saat acara Inagurasi dan Serah Terima Jabatan Kepengurusan METI periode 2022-2025 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan sambutan saat acara Inagurasi dan Serah Terima Jabatan Kepengurusan METI periode 2022-2025 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menanggapi rencana pemerintah mengevaluasi program insentif kendaraan listrik.

Arifin membenarkan bahwa pemerintah akan mengevaluasi insentif kendaraan listrik seiring dengan rendahnya minat masyarakat terhadap program tersebut.

“iya [evaluasi] soalnya sekarang ini responsnya kok belum kenceng,” kata Arifin saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Arifin menuturkan untuk evaluasi instensif kendaraan listrik akan dibahas secepatnya oleh sejumlah kementerian dan lembaga. Namun, dia menyebut pembahasan tidak akan dilakukan pada minggu ini karena pihaknya masih membahas beberapa program lainnya.

“Segera [akan dibahas]. Tidak minggu ini karena sibuk,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa pemerintah bakal melakukan evaluasi besar pada program insentif kendaraan listrik.

Luhut mengatakan bahwa hal yang akan dievaluasi terkait kebijakan insentif kendaraan listrik. Dirinya melihat bahwa kebijakan ini nantinya akan menyadur beberapa regulasi yang ditetapkan di Thailand hingga Vietnam.

"Saya pikir insentif akan diselesaikan besok di rapat Kabinet, tetapi pada dasarnya kami membuatnya sederhana. Apa yang terjadi di Thailand apa yang terjadi di Vietnam, itu saya kira menjadi patokan kita dan melakukan beberapa penyesuaian di sana-sini," kata Luhut di Nikel Conference, Selasa (25/7/2023).

Lebih lanjut, Luhur menuturkan bahwa Indonesia punya modal kuat sebagai negara ekosistem kendaraan listrik, karena Indonesia memiliki material bahan baku kendaraan listrik yang sangat melimpah.

"Tidak ada yang bisa mengalahkan kami di area ini, karena kami memiliki sumber materi kami. Biaya akan menjadi lebih rendah," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper