Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Norwegia Kirim Rp37,4 Miliar untuk Asean, Buat Apa?

Menlu Retno Marsudi menyampaikan Norwegia telah mengucurkan pendanaan sekitar US$2,5 juta atau setara Rp37,4 miliar untuk periode 2022-2025. 
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama 10 Menlu Asean dalam rangkaian acara Asean Ministerial Meeting (AMM) 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta./Dok. Kemlu RI.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama 10 Menlu Asean dalam rangkaian acara Asean Ministerial Meeting (AMM) 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta./Dok. Kemlu RI.

Bisnis.com, JAKARTA – Norwegia terus memperkuat kerja sama dengan 11 negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) melalui pendanaan sektor transisi energi yang mencapai Rp37,4 miliar. 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan Norwegia telah mengucurkan pendanaan sekitar US$2,5 juta atau setara Rp37,4 miliar (kurs Rp14.957 per dolar AS) untuk periode 2022-2025. 

“Di tengah tantangan global terkini yang dipenuhi rivalitas, Asean memerlukan dukungan dari seluruh mitra, termasuk Norwegia untuk mewujudkan visi Asean sebagai Epicentrum of Growth," ujarnya dalam ASEAN Ministerial Meeting/Post Ministerial Conferences (AMM/PMC) 2023 di Jakarta, Jumat (14/7/2023). 

Bila melihat dari sisi besaran pendanaan, jumlah tersebut dapat disebut kecil dari total kebutuhan pendanaan transisi energi di Asean. 

Sementara itu, melansir dari laman Indonesia.go.id, Jumat (14/7/2023), Asean setidaknya membutuhkan pendanaan senilai US$29,4 triliun hingga 2050 untuk melakukan transisi energi. 

Investasi yang dibutuhkan, yakni untuk kepentingan ketenagalistrikan melalui pengembangan solar PV, pembangkit listrik tenaga air, dan energi terbarukan lainnya. Kemudian untuk jaringan dan fleksibilitas melalui transmisi nasional dan internasional, distribusi, dan penyimpanan.

Termasuk juga, pembiayaan untuk pasokan biofuel serta kendaraan dan pengisian baterai kendaraan listrik.

Adapun dalam pidato pembukaan AMM/PMC 2023, Menlu Retno yang menggunakan batik dengan warna dasar hitam dan biru dongker tersebut mendorong penguatan hubungan ekonomi antara Asean dengan Norwegia. 

Selama 8 tahun hubungan tersebut telah menghasilkan sejumlah kerja sama signifikan di bidang hak asasi manusia (HAM), energi, dan perubahan iklim. Hubungan perdagangan kedua pihak juga meningkat tiga kali lipat melalui Asean – EFTA (European Free Trade Agreement).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper