Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tengah mengajukan permohonan izin penerbangan tambahan untuk sekitar 8.000 jemaah haji kepada General Authority of Civil Aviation (GACA) atau Otoritas Penerbangan Arab Saudi.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, seluruh penerbangan untuk jemaah haji berada di bawah kewenangan GACA. Irfan menuturkan, GACA telah menetapkan batas penerbangan jemaah haji ke Arab Saudi terakhir dilaksanakan pada 22 Juni 2023.
Sementara itu, penerbangan tambahan haji tersebut direncanakan pada 23 Juni 2023. Irfan melanjutkan saat ini perseroan tengah berkomunikasi dengan GACA untuk memperoleh izin terbang untuk penerbangan haji tambahan.
“Kami ada tim di Jeddah yang sedang komunikasi dengan GACA untuk penerbangan tambahan ini,” jelas Irfan saat ditemui seusai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Irfan melanjutkan, penambahan jemaah haji tersebut telah disampaikan oleh sejumlah agen perjalanan atau travel agent jauh sebelum periode ibadah haji. Dia menuturkan, permintaan tersebut juga masih diterima perseroan dalam beberapa hari terakhir.
Dia mengatakan, penambahan penerbangan haji akan berimbas terhadap penerbangan jemaah haji program ONH Plus. Adapun, Garuda Indonesia mendapatkan kuota membawa 104.000 calon jemaah haji untuk penerbangan reguler dan 8.000 jemaah untuk penerbangan tambahan.
Baca Juga
Sebelumnya, Kepala Sub Direktorat Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal dan Bukan Niaga dari Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Abdul Haris mengatakan sebanyak 537 kloter jemaah haji akan diberangkatkan oleh 2 maskapai yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines atau Saudia pada masa ibadah haji 2023
Secara rinci, Garuda Indonesia akan melayani 287 kloter, sementara Saudia akan melayani 250 kloter. Haris menuturkan, penerbangan ibadah haji pada tahun ini menggunakan pesawat jenis Boeing 777-300, Boeing 747-400 dan Airbus 330-300.
“Total jemaah haji yang akan diberangkatkan pada kloter-kloter tersebut adalah sebanyak 203.320 jemaah haji. Adapun, penerbangan tersebut juga akan mengakut sebanyak 2.656 petugas,” jelas Haris.