Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertandang ke Korsel, Luhut Bahas Investasi Kendaraan Listrik

Menko Marves Luhut B. Pandjaitan membahas sejumlah investasi yang telah ditanamkan Korsel di Indonesia dan potensi baru yang akan diwujudkan ke depannya. 
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan baru-baru ini bertandang ke Korea Selatan untuk membahas investasi electric vehicle (EV) dan potensi investasi lainnya di Indonesia. 

Kunjungan tersebut untuk merayakan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel) yang kini memasuki usia ke-50 tahun. Lewat unggahan Instagram resmi @luhut.pandjaitan, dia mengatakan, kedua negara akan merayakannya dengan pertemuan tingkat tinggi pertama atau 1st high level dialogue on investment.

Pada hari pertama kunjungan, Kamis (23/3/2023) kemarin, Luhut bertemu dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-Ho. Pertemuan tersebut membahas detail sejumlah investasi yang telah ditanamkan Korsel di Indonesia dan potensi baru yang akan diwujudkan ke depannya. 

"Senang dan antusias. Itulah gambaran perjalanan saya ke Korea Selatan selama beberapa hari ke depan," kata Luhut, dikutip dari akun resmi @luhut.pandjaitan, Jumat (24/3/2023). 

Luhut menerangkan, Indonesia dan Korea Selatan merupakan mitra bisnis yang saling melengkapi satu sama lain dan saling menguntungkan. Dalam hal ini, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah serta pangsa pasar kendaraan listrik yang besar.

Menurutnya, hal tersebut menjadi bukti masa depan cerah bagi pengembangan industri EV dan ekosistem pendukungnya di Indonesia. Luhut meyakinkan investasi ekosistem EV di Tanah Air merupakan peluang besar di masa mendatang. 

"Investasi perusahaan Korea dalam membangun seluruh rantai produksi EV di Indonesia akan jadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan di masa depan," ujarnya. 

Tak hanya soal EV, Luhut juga membahas kemudahan perjalanan bagi wisawatan. Dia berharap, pemerintah Korsel dapat mempertimbangkan penerapan kebijakan visa on arrival bagi WNI seperti yang telah Indonesia dapatkan dari Jepang.

Lebih lanjut, dia mengapresiasi dan berterimakasih kepada Menkeu Korsel dan pemeritahannya yang telah memberikan waktu serta berkomitmen memastikan investasi Korea di Indonesia berjalan sesuai jadwal.

"Semoga dengan berkah bulan Ramadan, pertemuan tingkat tinggi pertama antara Indonesia dengan Korea Selatan membuahkan hasil yang signifikan bagi kedua negara," tandasnya. 

Di sisi lain, pengusaha batu bara Indonesia, Pandu Sjahrir, melalui akun Instagram @pandusjahrir juga ikut mengunggah postingan bersama Luhut dan investor asal Korea Selatan. 

Direktur PT Toba Bara Sejahtera itu hadir untuk mengikuti Business Forum. Dalam kesempatan tersebut, dia memperkenalkan SV Investment, yaitu sebuah perusahaan modal ventura dan ekuitas swasta yang berbasis di Korsel kepada delegasi Indonesia, termasuk Menko Marves Luhut. 

"Kami berdiskusi dengan SV Investment. Sebuah perusahaan modal ventura dan ekuitas swasta yang telah berinvestasi di lebih dari 220 perusahaan, dan membuat 48 IPO yang sukses, salah satunya adalah investasi ke Bangtan Boys atau @bts.bighitofficial," terangnya. 

Pandu mengatakan, SV Investment telah menyatakan keseriusan untuk terus berinvestasi di industri entertaiment, teknologi, dan juga climate change di Indonesia, seperti investasi di konten KPop dan electric vehicle.

Adapun, langkah konkret dari komitmen investasi tersebut akan diwujudkan dengan penambahan nilai investasi senilai US$100 juta dari sehingga total investasi SV Investment di Indonesia mencapai US$200 juta.

"Saya sebagai partner di Indonesia sangat bersemangat sekali menerima kabar baik SV Investment ini dan akan berkolaborasi lebih baik lagi," ungkapnya. 

Hal ini lantaran, Pandu melihat industri hiburan di Indonesia memiliki potensi sebesar US$9 miliar per tahun. Dia berharap, dengan investasi yang digelontorkan SV Investment dapat semakin memajukan industri hiburan dan teknologi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper