Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu bara acuan (HBA) Februari 2023 di angka US$277,05 per ton atau turun 9,2 persen dari harga acuan bulan sebelumnya di level US$305,21 per ton.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, turunnya HBA bulan ini disebabkan karena turunnya permintaan dari benua Eropa. Selain itu, kata Agung, kondisi pasokan gas Eropa turut ambil bagian mengoreksi besaran HBA saat ini.
"Penurunan harga batu bara ini dikarenakan menurunnya permintaan batu bara dari Eropa yang disebabkan cuaca di Eropa sudah mulai menghangat," kata Agung melalui siaran pers, Senin (13/2/2023).
Di sisi lain, kata dia, terjadi pelemahan harga gas alam yang belakangan ikut mengoreksi harga pembentuk HBA tersebut bulan ini.
"Adanya pelemahan harga gas alam juga ikut berdampak pada harga batu bara ke angka US$277,05 sehingga semua index yang mempengaruhi HBA turun," tuturnya.
Pada awal tahun ini, gangguan distribusi batu bara di Australia menjadi salah satu pemicu naiknya HBA Januari 2023 menjadi US$305,21. Adapun, Australia menjadi salah satu negara pemasok batu bara terbesar di dunia saat ini.
Baca Juga
Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA, yaitu pasokan dan permintaan. Pada faktor turunan pasokan dipengaruhi oleh cuaca, teknis tambang, kebijakan negara pemasok, hingga teknis di rantai pasok seperti kereta, tongkang, maupun terminal pengangkutan.
Sementara faktor turunan permintaan dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.
HBA merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal per kilogram GAR, Total Moisture 8 persen, Total Sulphur 0,8 persen, dan Ash 15 persen.
Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).