Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I mematangkan persiapan bandara dan skenario menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November mendatang di Bali.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi menuturkan selain Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, AP I juga menyiapkan sebanyak 9 Bandara lain untuk parking stand pesawat kepresidenan negara anggota G20.
Kesembilan Bandara yang dimaksudkan adalah Bandara Internasional Juanda, Makassar, Lombok, Semarang, Jogja, YIA, Solo, Cengkareng dan Balikpapan. Kemudia jika masih kekurangan, akan disiapkan Bandara Halim Perdanakusuma.
"Terkait dengan pengaturan penerbangan terutama untuk yang VVIP akan memanfaatkan tidak hanya Bandara-Bandaranya AP I tetapi juga Bandara yang dikelola oleh AP II. Jadi selain Bandara I Gusti Ngurah Rai kita juga didukung oleh sembilan Bandara lain yang berada di lokasi sekitar di Bali," ujarnya, Jumat (30/9/2022).
Pengaturan terkait dengan parking stand pesawat-pesawat VVIP di Bandara, Faik pun menyerahkannya kepada Kementerian Luar Negeri. Saat ini, pihaknya juga sedang melakukan koordinasi secara intens karena memang perkembangan terkait dengan jumlah pesawat VVIP yang akan beroperasi ini akan terus berkembang.
Awalnya, kata dia, ada sekitar 20 pesawat VVIP dan ditambah 10 pesawat VVIP undangan dan total sekitar ada 30 tapi perkembangannya jumlah pesawat VVIP yang akan dibawa masing-masing negara berbeda-beda.
Baca Juga
Perseroan juga sedang berkoordinasi untuk memastikan pesawat penerbangan reguler ditangani dengan baik dan tidak menggangu pesawat VVIP.
"Kami juga melakukan simulasi skenario yang nanti akan kita lakukan nantinya. Karena ada prosedur penanganan terhadap pesawat VVIP di mana 15 menit sebelum mendarat sudah harus steril dan 15 menit setelah mendarat juga harus steril. Ini yang benar-benar kita atur menyesuaikan dengan jadwal kedatangan dari masing-masing kepala negara," jelasnya.
Pemerintah, sebutnya, menyarankan melakukan buka-tutup operasional Bandara Ngurah Rai saat KTT G20 tetapi itu belum final dan masih dalam pembahasan bersama.
Secara umum, dia menilai infrastruktur menyambut G20 sudah siap dan tinggal mendapatkan kepastian jadwal pesawat VVIP agar segera bisa difinalisasi.
Senada, Plt. Dirjen Perhubungan Udara Nur Isnin menjelaskan dari aspek penerbangan, semua pemangku kepentingan terkait siap memberikan dukungan proses penyambutan dan protokoler di bandara tanpa mengabaikan proses kendali sesuai ketentuan. Termasuk juga pengaturan skema operasi penerbangan, pengaturan slot penerbangan, pengaturan penempatan parkir pesawat kepala negara dan rombongan.
"Beberapa bandara sekitar Bali juga disiapkan untuk pesawat tamu yang perlu inap. Latihan emergency penerbangan juga dilakukan bersama pihak terkait," jelasnya.