Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dianggap Lebih Mudah Jaring Investor, Kemenparekraf Ganti Otorita Danau Toba Jadi KEK

Saat ini Badan Otorita Danau Toba membutuhkan investasi sebesar Rp2.090 miliar.
Danau Toba dilihat dari Bukit Simarjarunjung Kabupaten Simalungun. JIBI/Nancy JUnita
Danau Toba dilihat dari Bukit Simarjarunjung Kabupaten Simalungun. JIBI/Nancy JUnita

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tengah mengupayakan Badan Otorita Danau Toba di Sumatra Utara menjadi KEK dalam waktu dekat.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Hengky Manurung mengungkapkan bahwa dalam percepatan pembangunan Danau Toba yang menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) akan berubah menjadi KEK.

“Sebagai informasi, kawasan Danau Toba akan kami jadikan KEK dalam waktu dekat, karena kami melihat dengan KEK ini menjadi kemudahan bagi investor untuk menanamkan modalnya ke KEK pariwisata,” ujarnya dalam Forum Investasi 5 Destinasi Super Prioritas (DSP), Jumat (9/9/2022).

Saat ini, dari lima destinasi super prioritas, Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang, baru Mandalika dan Likupang yang telah menjadi KEK, sementara tiga lainnya masih berstatus badan otorita.

Sektor pariwisata, lanjut Hengky, dipercaya akan menjadi lokomotif untuk pembangunan ekonomi Indonesia, karena akan membuka lapangan kerja dan memajukan UMKM, sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam forum tersebut, Hengky menyampaikan secara total dalam pembangunan dan pengembangan lima DSP membutuhkan total Rp40,33 triliun.

“Bapak ibu investor yang kami hormati, kami butuh 40,33 triliun rupiah,” ujarnya.

Adapun secara rinci saat ini Badan Otorita Danau Toba membutuhkan investasi sebesar Rp2.090 miliar. Sementara Likupang membutuhkan Rp5 triliun, Borobudur sebesar Rp1,7 triliun, Labuan Bajo sebanyak Rp2,84 triliun, dan terbesar untuk Mandalika, yaitu Rp28,63 triliun.

Sebelumnya pun Jokowi meminta agar keseluruhan proyek strategis nasional dapat selesai secara fisik sebelum 2024, atau tersisa waktu sekitar 15-16 bulan untuk menyelesaikannya.

Melalui forum tersebut, Hengky berharap dapat menarik investor dalam dan luar negeri dalam membangun 5 DSP tersebut. Salah satunya PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), yang Hengky harap dapat menjadi partner dalam pembangunan 5 DSP, setidaknya berkontribusi setengah dari nilai investasi yang dibutuhkan.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan forum tersebut dapat mengakselerasi pembangunan DSP terutama melalui kawasan ekonomi khusus pariwisata dan badan otorita pariwisata.

“Kita patut berbangga secara keseluruhan 5 DSP telah menerima total investasi sebesar US$435,3 juta, besar harapan saya agar badan otorita pariwisata dapat berubah status KEK pariwisata agar geraknya lebih lincah lebih cepat untuk menarik investasi jauh lebih besar lagi, hingga pengembangan dan pembangunan DSP dapat lebih cepat,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper