Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta Bank Indonesia tetap menahan suku bunga acuan untuk mendukung dunia usaha. Apindo pun berharap suku bunga tak naik.
Wakil Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani menjelaskan bahwa dunia usaha sangat terdampak oleh tekanan ekonomi global saat ini. Tingginya harga energi dan bahan baku membuat biaya produksi meningkat dan dapat menekan profitabilitas.
Di sisi lain, menurut Shinta, dunia usaha sedang dalam tahap ekspansif sejalan dengan pemulihan ekonomi. Dalam kondisi itu, menurutnya, kebijakan suku bunga yang terjaga mampu membuat dunia usaha mampu tumbuh dengan baik.
"Bank Indonesia tidak menaikkan suku bunga, ini sangat membantu pelaku usaha. Terutama yang kami lihat, apakah bisa seperti ini selanjutnya?" kata Shinta saat konferensi pers, Senin (4/7/2022).
Terlebih, dia mengatakan saat ini terjadi tren kenaikan inflasi secara globa, termasuk di Indonesia. Sejauh ini, menurut Shinta, laju inflasi masih berada dalam target pemerintah.
Namun, dia menilai level inflasi sudah berada di tingkat yang cukup tinggi dan menjadi kekhawatiran pengusaha.
Baca Juga
Shinta pun berharap agar BI dapat tetap menahan suku bunga dalam beberapa waktu ke depan. Menurutnya, momentum pemulihan ekonomi perlu dijaga sehingga aktivitas dunia usaha perlu didukung.
"[Suku bunga] jangan naik dulu karena jelas akan memengaruhi juga [terhadap dunia usaha]," imbuhnya.
Seperti diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 Mei 2022 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50 persen.
Sejalan dengan keputusan ini, Bank Indonesia (BI) menetapkan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.