Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Fluktuasi Akibat Larangan Impor G7, ESDM Dorong Eksplorasi

Harga emas dunia mendapat dukungan isu dari negara G7 yang berniat hentikan impor dari Rusia.
Ilustrasi smelter pemurnian logam dasar./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi smelter pemurnian logam dasar./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong perusahaan tambang untuk meningkatkan cadangan emas mereka di tengah proyeksi harga komoditas mineral itu akann menguat seiring rencana kelompok G7 menghentikan impor emas dari Rusia.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif mengatakan perusahaan tambang perlu mengintensifkan lagi kegiatan eksplorasi menyusul momentum kenaikan harga emas tersebut.

“Kalau harga naik tentunya perlu digunakan untuk menambah cadangan dengan eksplorasi. Kalau cadangan bertambah berarti juga dapat menambah produksi,” kata Irwandy melalui pesan singkat, Senin (27/6/2022).

Irwandy mengatakan siklus kenaikan harga emas relatif jarang terjadi dalam kurun waktu yang lama jika dibandingkan dengan komoditas mineral lainnya. Dengan demikian, dia berharap, pelaku industri tambang domestik dapat mengoptimalkan momentum kenaikan harga yang didorong oleh pasokan emas yang makin ketat pada pertengahan tahun ini.

“Harga komoditas termasuk emas mempunyai siklus sendiri. Emas termasuk siklusnya tidak banyak naik turunnya selama ini,” tuturnya.

Harga emas sempat menguat pada awal perdagangan Senin (27/6/2022) setelah Amerika Serikat (AS), Inggris, Jepang, dan Kanada berencana mengumumkan larangan impor emas dari Rusia dalam KTT G7 di Jerman.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2022 terpantau menguat 0,21 persen atau 3,8 poin ke level US$1.834,10 per troy ounce pada pukul 06.48 WIB. Sementara itu, harga emas di pasar spot terpantau menguat 0,23 persen atau 4,15 poin ke level US$1.831,03 per troy ounce pada pukul 06.59 WIB.

Meski demikian, harga emas kembali melemah. Pada pukul 22.08 WIB, harga emas untuk periode Agustus 2022 anjlok 0,09 persen ke level US$1.825,25 per troy ounce. Harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi harian pada level US$1.841,04 per troy ounce.

Dalam sebuah pernyataan oleh Pemerintah Inggris, tindakan ini akan memiliki dampak secara global sehingga menghalangi celah bagi Presiden Rusia Vladimir Putin meraih dana. Pengiriman emas antara Rusia dan London merosot menjadi hampir nol sejak negara-negara Barat memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

“Keputusan ini merupakan tindakan formal yang melanjutkan apa yang telah dilakukan industri emas,” kata kepala penelitian broker BullionVault Adrian Ash, dikutip Bloomberg, Senin (27/6/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper