Bisnis.com, JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) optimistis untuk bisa mencatatkan peningkatan kinerja sepanjang tahun ini seiring dengan membaiknya kegiatan ekonomi di dalam negeri.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto mengungkapkan pihaknya optimistis untuk mencatatkan perbaikan kinerja pada tahun ini. Dia menambahkan, dengan asumsi gelombang Covid-19 yang tak kembali terjadi maka peningkatan tersebut dapat direalisasikan tahun ini.
Menurutnya, pada tahun ini emiten berkode saham ADHI tersebut dapat tumbuh 20 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Segmen lini engineering dan konstruksi khususnya jalan dan jembatan akan menjadi penopang pertumbuhan kontrak baru.
"Dengan kebijakan terbaru terkait PPKM, bagi ADHI sangat positif untuk mendukung kinerja dan semoga menandai berakhirnya pandemi sehingga kami dapat fokus pada target produksi atas kontrak-kontrak yang telah diperoleh," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (31/5/2022).
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2022, emiten dengan kode saham ADHI membukukan pendapatan senilai Rp1,98 triliun. Realisasi itu turun 6,16 persen secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp2,11 triliun.
Secara rinci, pendapatan dari sektor engineering dan konstruksi menjadi kontributor terbesar ADHI dengan torehan Rp1,46 triliun. Penjualan dari segmen ini tercatat menurun dari perolehan pada kuartal I/2021 senilai Rp1,76 triliun.
Sementara itu, penerimaan dari properti dan hospitality senilai Rp235,52 miliar, naik dari perolehan di periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak Rp189 miliar.
Pendapatan dari segmen manufaktur turun menjadi Rp155,11 miliar dari sebelumnya Rp159,19 miliar, sedangkan penerimaan dari investasi dan konsesi melonjak menjadi Rp132,5 miliar dari sebelumnya Rp1,47 miliar.
Kendati pendapatan usaha terkoreksi, ADHI masih mencatatkan laba bersih senilai Rp8,67 miliar, naik 28,63 persen dari catatan laba pada kuartal I/2021 senilai Rp6,74 miliar.