Bisnis, JAKARTA - Subsidi energi terutama bahan bakar minyak atau BBM selalu menjadi persoalan pelik yang hingga kini masih dicarikan skemanya yang pas. Jika tidak hati-hati, kebijakan subsidi bisa menjadi pedang bermata dua yang dampak tularnya dapat menjalar ke mana-mana.
Berita tentang Keseimbangan Baru Skema Subsidi BBM menjadi salah satu kabar pilihan yang disajikan dari meja redaksi BisnisIndonesia.Id.
Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi.
Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Jumat (27/5/2022):
1. Keseimbangan Baru Skema Subsidi BBM, Tertutup atau Terbuka?
Subsidi energi terutama bahan bakar minyak atau BBM selalu menjadi persoalan pelik yang hingga kini masih dicarikan skemanya yang pas. Jika tidak hati-hati, kebijakan subsidi bisa menjadi pedang bermata dua yang dampak tularnya dapat menjalar ke mana-mana.
Selama ini, subsidi BBM diberikan ke komoditasnya sehingga potensi kebocoran sangat besar dan sulit dikendalikan. Jika konsumsi BBM bersubsidi tinggi, sudah dapat dipastikan alokasi anggaran subsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ikut naik.
Tak hanya itu, jika harga minyak mentah dunia terjadi tren kenaikan maka potensi pembengkakan subsidi BBM juga makin besar, mengingat Indonesia masih memiliki ketergantungan yang sangat kuat terhadap impor karena produksi di dalam negeri belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan nasional.
2. Dua Kawasan Industri Hijau Siap Menampung Investasi Elon Musk
Pemerintah terus melobi Elon Musk agar mau berinvestasi di Indonesia. Setidaknya dua kawasan industri hijau telah disiapkan, yakni Kawasan Industri Terpadu Batang, dan Kawasan Industri Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan bahwa kedua kawasan industri hijau tersebut dibangun dalam rangka pengembangan ekosistem industri yang ramah lingkungan dan energi baru terbarukan.
"Bagaimana Indonesia menyiapkan itu? Kami sudah menyiapkan dua kawasan industri terbaik sekarang," katanya World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss, Selasa (24/5/2022).
3. Mercedes Benz, Hartan, dan Kereta Bayi
Pada tahun keempat kerjasama, Mercedes-AMG dan perusahaan milik keluarga Franconian Hartan mempersembahkan versi khusus dari kursi dorong AMG GT, terbatas pada 299 unit di seluruh dunia.
Bagian tengah dari model khusus ini adalah pola AMG merah dengan latar belakang hitam di kap kursi dorong dan tas lipat premium. Selain itu, setiap model memiliki lencana AMG asli di kedua sisi bingkai, mengungkapkan edisi terbatas eksklusif.
Sorotan lebih lanjut adalah pelek palang silang dalam desain AMG asli dan tatahan jok yang terbuat dari Dinamica asli, bahan yang sama yang digunakan untuk jok di kendaraan AMG.
Model ini sekali lagi menggabungkan inovasi, kenyamanan dan keamanan dengan sportifitas, fleksibilitas, kenyamanan berkendara yang maksimal dan desain yang luar biasa; tampilan Edisi Terbatas dikembangkan melalui konsultasi erat dengan divisi desain Mercedes-Benz.
Kerja sama ini bisa disebut sebagai strategi cobranding yang memiliki banyak manfaat bagi merek yang terlibat.
4. Tak Pudar Pesona EXCL Kala Laba Tergerus
Turunnya laba PT XL Axiata Tbk. pada kuartal pertama tahun ini tidak menjadikan kalangan analis meragukan prospek bisnis perusahaan ini. Investor masih direkomendasikan untuk membeli saham emiten telekomunikasi ini.
Emiten dengan kode saham EXCL ini sebenarnya membukukan peningkatan pendapatan sepanjang kuartal I/2022. Namun, beban yang meningkat membuat laba perusahaan tergerus pada awal tahun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit Selasa (9/5) lalu, XL Axiata membukukan pendapatan senilai Rp6,74 triliun sepanjang kuartal I/2022, naik 7,91 persen dibandingkan dengan kuartal I/2021 sebesar Rp6,24 triliun.
Pendapatan non-data perseroan yang didapatkan dari percakapan, SMS, layanan nilai tambah, dan pendapatan abonemen, turun pada 2021. Pendapatan non-data EXCL turun 25,26 persen dari Rp2,82 triliun pada 2020, menjadi Rp2,11 triliun pada 2021.
5. Transaksi Kartu Kredit Bank Kakap Kembali Meroket
Maraknya jasa pay later atau beli sekarang bayar nanti dari banyak platform financial technology tidak serta merta mampu menggeser dominasi kartu kredit di lini yang serupa. Pemulihan kondisi ekonomi diyakini bakal kembali meningkatkan gairah transaksi kredit konsumsi ini.
Sejumlah bank papan atas mengamati adanya tren peningkatan penggunaan kartu kredit pada awal tahun ini. Hal ini terjadi seiring dengan kondisi pandemi yang makin mereda dan keputusan pemerintah untuk melonggarkan lagi pembatasan mobilitas.
Transaksi kartu kredit tertekan selama pandemi akibat terbatasnya mobilitas. Kartu kredit biasanya banyak digunakan untuk transaksi leisure, pembelian tiket moda transportasi, dan transaksi di pusat perbelanjaan. Ketika pembatasan mobilitas terjadi, otomatis transaksi di sektor itu juga berkurang.
Namun, awal tahun ini kondisinya berbeda. Indonesia memang sempat mengalami lonjakan kasus pandemi akibat varian Omicron pada awal tahun ini, tetapi tidak sampai menyebabkan pembatasan mobilitas yang ketat karena dampak virusnya yang ternyata tidak lagi separah varian sebelumnya.
Pada kuartal kedua, pemerintah juga telah resmi mengizinkan aktivitas mudik, setelah selama 2 tahun dilarang. Buka puasa bersama di restoran-restoran di pusat perbelanjaan dan tempat wisata pun kembali marak. Transaksi tiket moda transportasi juga meningkat lagi untuk mudik dan balik.