Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak! Ini 3 Alasan Beli Produk Lokal Selama Ramadan

Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEa) Bima Laga memberikan tiga alasan untuk membeli produk lokal selama Ramadan.
Bisnis fesyen termasuk industri kreatif yang berkembang pesat di masa pandemi ini, seiring dengan kebanggaan akan produk lokal dan marketplace yang akomodatif. /Shenelinrnrn
Bisnis fesyen termasuk industri kreatif yang berkembang pesat di masa pandemi ini, seiring dengan kebanggaan akan produk lokal dan marketplace yang akomodatif. /Shenelinrnrn

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEa) Bima Laga mendorong masyarakat untuk membeli produk lokal selama Ramadan.

Setidaknya, dia mengungkapkan ada tiga alasan penting bagi masyarakat untuk mengenjot konsumsi produk lokal, terutama menjelang pemberian tunjangan hari raya (THR).

"Pertama, kita membantu perekonomian dalam negeri," kata Bima, dikutip dari Antara, Senin (5/4/2022).

Alasan kedua, produk buatan lokal tidak kalah kualitasnya dengan produk buatan mancanegara. Terakhir, ketika berbelanja produk lokal di lokapasar, konsumen bisa memanfaatkan promosi seperti gratis ongkos kirim atau diskon uang kembali (cashback).

idEa merasa optimistis ekonomi digital Indonesia terus bertumbuh selama Ramadan tahun ini, apalagi penambahan kasus aktif Covid-19 mulai melandai belakangan ini. Transaksi di platform dagang digital, menurut Bima, cenderung tinggi ketika bulan puasa karena THR menyebabkan daya beli masyarakat meningkat.

Selain itu, platform dagang digital biasanya memberikan promosi menjelang hari raya. idEa mengatakan ekonomi digital tahun lalu ditaksir berjumlah sekitar Rp401 triliun, pertumbuhannya di atas 40 persen. Tahun ini, Bima memperkirakan ekonomi digital diperkirakan menyentuh angka Rp526 triliun atau tumbuh di atas 30 persen secara year-on-year.

Asosiasi merasa optimistis dengan pertumbuhan tersebut, apalagi platform e-commerce biasanya mengadakan program promosi untuk mendongkrak penjualan. Di samping promosi dari penyelenggara sistem elektronik, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan sejak awal pandemi 2020 mampu menarik pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk masuk platform digital.

Laporan terbaru idEa, saat ini ada 9,9 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital melalui GBBI. Angka tersebut didapat pada periode Mei 2020 sampai Februari 2022. Total UMKM yang sudah masuk ke platform digital, yang berada di bawah idEa, berjumlah sekitar 19 juta.

Pemerintah merencanakan ada 30 juta UMKM yang masuk platform digital pada 2024, masih ada sekitar 11 juta UMKM untuk memenuhi target tersebut. Asosiasi merasa optimistis target tersebut bisa tercapai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper