Bisnis.com, JAKARTA — Sembari menunggu aturan mudik lebaran 2022, para stakeholder diminta mengantisipasi prosedur pengecekan bagi para penumpang yang memenuhi syarat. Tak hanya itu, operator bandara juga didorong agar bersiap supaya tidak terjadi penumpukan penumpang seperti yang terjadi baru-baru ini.
Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI) Alvin Lie mengkhawatirkan ketidaksiapan pemerintah dengan adanya penumpukan penumpang pada periode mudik lebaran. Pasalnya pemerintah juga belum bisa mengantisipasi dengan baik lonjakan kedatangan penumpang internasional di Bandara Soekarno-Hatta setelah kebijakan tanpa karantina dirilis.
"Yang penting ini, antisipasi pergerakan mudik. Saya berharap pihak bandara dan Kantor Kesehatan Pelabuhan serta pihak lainnya mulai antisipasi ledakan arus mudik terutama dengan persyaratan pemerintah yang menunjukkan bukti sudah vaksinasi tiga kali booster," katanya, Senin (28/3/2022).
Adapun, jumlah pergerakan penerbangan saat ini telah mencapai 90 persen dari level sebelum pandemi atau hampir kembali ke periode normal. Kendati jumlah penumpang belum akan mendekati level normal, tetapi pergerakan pesawat telah mendekati normal.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyatakan daerah tujuan terbanyak mudik tahun ini diprediksikan ke Jawa Tengah yaitu sebesar 26,8 persen atau 21,3 juta orang.
“Dari hasil penelitian Badan Litbang Perhubungan, daerah tujuan terbesar yaitu ke Jawa Tengah sebesar 26,8 perden atau 21,3 juta orang yang akan datang dari berbagai provinsi terutama dari Jawa Timur dan Jabodetabek,” ujarnya.