Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memperbolehkan masyarakat yang ingin mudik Lebaran dengan syarat sudah mendapatkan dua dosis vaksin dan booster serta tetap menerapkan protokol kesehatan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (24/3/2022).
"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran juga dipersilakan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Jokowi dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Kamis (24/3/2022).
Kabar ini tentunya menjadi angin segar bagi masyarakat lantaran di tahun 2020 dan 2021 kegiatan mudik sempat dilarang guna memutus rantai penularan Covid-19.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman turut menyambut baik keputusan tersebut. Dia mengatakan, keputusan pemerintah terkait mudik memiliki dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, terutama dari konsumsi rumah tangga.
"Kita sempat kehilangan momentum pertumbuhan ekonomi pada saat lebaran tahun lalu akibat larangan mudik. Tahun ini, kita bisa mengambil momentum tersebut," kata Faisal kepada Bisnis, Kamis (24/3/2022).
Kendati demikian, tingkat inflasi perlu diantisipasi. Faisal menuturkan, tekanan inflasi yang semakin tinggi tidak hanya dari sisi supply dimana harga-harga secara umum mulai naik akibat melonjaknya harga komoditas, energi dan pangan, tetapi juga dari sisi pent-up demand ketika PPKM terus dilonggarkan.
Menurut Faisal, inflasi yang terlalu tinggi justru dapat membatasi potensi pertumbuhan ekonomi lantaran dapat men-discourage konsumsi.
Oleh karena itu, peran pemerintah dalam mengendalikan inflasi sangat diperlukan guna mengoptimalkan potensi mudik lebaran bagi perekonomian Indonesia.
"Yang paling penting dalam waktu dekat ini adalah kestabilan harga pangan karena permintaan saat Ramadan dan lebaran akan tinggi. Begitu pula dengan bahan bakar untuk kepentingan mudik. Jadi yang terpenting pemerintah harus dapat menjaga pasokan dan menghindari kelangkaan, baik dari sisi produksi maupun distribusi yang malah akan memperparah risiko naiknya inflasi," ujarnya.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah sebelumnya menyebutkan, diizinkannya kegiatan mudik Lebaran akan mengembalikan perannya terhadap konsumsi, namun masih terbatas akibat masih adanya pandemi.
Selain itu, dia juga menyampaikan kelompok menengah atas belum sepenuhnya berkonsumsi seperti sebelum pandemi. Dengan demikian, aktivitas ekonomi pada Lebaran kali ini akan mendekati normal, belum kembali ke normal, katanya.
Keputusan Pemerintah Terkait Mudik Bakal Berdampak Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi
Kabar pembebasan mudik ini tentunya menjadi angin segar bagi masyarakat lantaran di tahun 2020 dan 2021 kegiatan mudik sempat dilarang guna memutus rantai penularan Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Hadijah Alaydrus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
18 menit yang lalu