Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Ingin IKN Jadi Kota Hutan, Reboisasi Jadi Pijakan Awal

Presiden Joko Widodo menginstruksikan proses pembangunan Ibu Kota Nusantara harus diawali dengan reboisasi untuk mengembalikan fungsi hutan tropis di sekitar kawasan itu.
Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo menginap sehari di IKN Nusantara, Senin (14/3/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Junita @jokowi
Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo menginap sehari di IKN Nusantara, Senin (14/3/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Junita @jokowi

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo ingin mengembalikan fungsi hutan tropis di sekitar kawasan Ibu Kota Nusantara. Untuk itu, reboisasi akan mengawali proses pembangunan ibu kota negara baru itu.

Presiden mengatakan bahwa pembangunan IKN akan diawali dengan merehabilitasi hutan-hutan yang ada di sekitar kawasan. Proses penanaman akan terus dilakukan dengan tumbuhan endemik asli Kalimantan.

Selain itu, penanaman kembali tersebut untuk membuat IKN sesuai dengan konsepnya yakni Kota Hutan. Sejumlah bibit pohon telah disiapkan mulai dari pohon nyatoh, merati, kapur, blangiran, gaharu, serta tanaman buah-buahan yang ditujukan untuk memperbaiki ekosistem fauna di sekitar IKN.

"Tujuannya agar kembali pada fungsi semula sebagai hutan tropis dan bukan hutan yang monokultur atau homogen. Pusat persemaian Mentawir di Bukit Bangkiran ini nantinya akan memproduksi sekitar 15--20 juta bibit pohon mungkin sekitar dalam 6-7 bulan lagi," ujar Jokowi dalam keterangan resmi yang dikutip pada Selasa (15/3/2022).

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Kementerian PUPR akan memberikan dukungan prasarana air baku untuk memenuhi kebutuhan air bagi bibit-bibit pohon dengan skala besar.

"Sama seperti yang telah PUPR lakukan di Pusat Persemaian Modern di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat," ujarnya.

Persemaian Mentawir terletak di Desa Mentawir Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur. Persemaian ini mempunyai luas sekitar 9 ha dengan kapasitas produksi bibit 15 juta per tahun.

Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda Harya Muldianto mengungkapkan untuk mendukung kegiatan persemaian, dibutuhkan salah satu sarana penunjang seperti embung.

"Embung tersebut digunakan sebagai penyediaan air baku yang akan memanfaatkan Sungai Mandahan yang berlokasi disamping fasilitas persemaian dan memiliki kurang lebih lebar 5 m x 0,3 m dengan debit 225 liter per detik,” jelasnya.

Embung tersebut menurut Harya direncanakan akan dibangun dengan luas 40.000 m2 dan kedalaman 4 meter sehingga volume tampungan embung sebesar 160.000 m3, dengan rencana kapasitas pengambilan 40 liter/detik.

Selain itu, menurut Harya, terdapat beberapa sarana yang akan disiapkan sebagai penunjang embung tersebut, diantaranya kolam penampung dengan kapasitas 2.500 m3, 6 Unit pompa dengan kapasitas 20 liter per detik, 5 tangki air dengan kapasitas 640 m3, kolam sedimen dengan kapasitas 1500 m3, pipa dan beserta penunjang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper