Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Qatar Airways Respons Putusan Pengadilan Tinggi Inggris Soal Sengketa Airbus

Qatar Airways memberi respons terkait dengan putusan pengadilan tinggi Inggris soal sengketa dengan Airbus.
Maskapai penerbangan Qatar Airways/Reuters
Maskapai penerbangan Qatar Airways/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Qatar Airways menyambut baik keputusan Pengadilan Tinggi Inggris yang memerintahkan Airbus untuk tak melakukan tindakan apapun termasuk membatalkan pesanan A321 hingga sidang pengadilan selanjutnya digelar pada April 2022.

“Karena perintah tersebut diperoleh dari pengadilan, maka akan ada konsekuensi serius bagi Airbus jika hal ini dilanggar. Keputusan oleh Pengadilan Tinggi ini akan membantu melindungi Qatar Airways dari setiap upaya Airbus di masa depan untuk menunjukkan bahwa mereka tidak dapat mematuhi ketentuan kontrak A321,” ujar manajemen Qatar Airways, Selasa (2/3/2022).

Qatar Airways juga mencatat dengan terkejut, pernyataan yang dibuat oleh CEO Airbus dalam acara jumpa pers sehubungan dengan pendapatan terbaru perusahaan ketika yang mengacu pada litigasi ini.

Penting untuk digarisbawahi bahwa baik Qatar Airways maupun tim hukumnya tidak mengetahui adanya upaya oleh Airbus untuk mencoba menyelesaikan masalah dengan cara damai. Pada kenyataannya, situasi yang terjadi adalah sebaliknya.

Qatar Airways juga terkejut melihat upaya terbaru Airbus untuk mencoba mengakhiri komitmen kontrak untuk menyelidiki analisis akar penyebab kerusakan pada permukaan A350 Kondisi Degradasi Percepatan pada Permukaan (atau Accelerated Surface Degradation) yang berdampak pada jenis pesawat A350.

Selanjutnya Qatar Airways akan melanjutkan upaya hukumnya untuk dapat mendorong Airbus untuk melakukan investigasi yang benar, menyeluruh, dan transparan terhadap kerusakan permukaan A350, untuk menetapkan penyebab konklusif dan akar masalah dari kerusakan permukaan pesawat.

Dalam pengembangan lebih lanjut, Qatar Airways dengan menyesal menyarankan bahwa regulator Qatar Civil Aviation Authority (QCAA), kini telah mencabut Sertifikat Tinjauan Kelaikan Udara untuk pesawat A350 tambahan. Kini secara total menjadi sebanyak dua puluh dua (22) pesawat Airbus A350 dikandangkan.

Keputusan ini telah diambil oleh regulator kami karena semua pesawat ini telah mengalami kerusakan sebagai akibat dari Kondisi Degradasi Percepatan pada Permukaan A350 yang berada di luar batas toleransi yang ditetapkan oleh Airbus.

QCAA tidak akan mengizinkan pesawat ini untuk kembali beroperasi sampai analisis akar penyebab masalah secara penuh dan konklusif telah selesai, dampak pada kelaikan udara yang berkelanjutan telah ditetapkan dan solusi telah ditemukan untuk memperbaiki akar penyebab dan memperbaikan kerusakan secara permanen.

Keselamatan penumpang dan kru tetap menjadi prioritas tertinggi bagi Qatar Airways dan oleh karena itu maskapai sepenuhnya mendukung keputusan QCAA.

Seorang hakim Inggris telah memerintahkan produsen pesawat Airbus untuk menunda efek praktis dari keputusan untuk mencabut pesanan jet senilai US$6 miliar dari Qatar Airways selama beberapa minggu, karena dua pemain penerbangan paling berpengaruh melakukan pertempuran pengadilan yang meningkat.

Langkah ini secara efektif mencegah pabrikan mengalokasikan slot pengiriman awal yang berharga untuk pesawat A321neo yang diminta ke maskapai lain, sambil menunggu sidang awal April di mana Qatar Airways berencana untuk mencari perintah untuk memulihkan kontrak.

Kedua belah pihak telah berselisih selama berbulan-bulan tentang cacat permukaan pada A350, beberapa di antaranya telah dilarang terbang oleh Qatar karena masalah keamanan karena maskapainya menuntut Airbus sebesar US$600 juta.

Airbus mengakui masalah kualitas tetapi menuduh maskapai salah melabelinya sebagai masalah keamanan untuk mendapatkan kompensasi.

Perselisihan melebar pada Januari ketika Airbus mencabut kesepakatan dengan Qatar untuk 50 A321neos, mengatakan penolakannya untuk mengambil A350 yang disengketakan telah memicu klausul yang menghubungkan dua kesepakatan pesawat.

Seperti diketahui hakim Inggris telah memerintahkan Airbus untuk menunda efek praktis dari keputusan untuk mencabut pesanan jet senilai US$6 miliar dari Qatar Airways selama beberapa minggu. Langkah ini secara efektif mencegah pabrikan mengalokasikan slot pengiriman awal pesawat Qatar Airways A321neo ke maskapai lain.

Keputusan ini diambil sambil menunggu sidang awal April di mana Qatar Airways berencana untuk mencari perintah untuk memulihkan kontrak.

Airbus dan Qatar Airways telah berselisih selama berbulan-bulan tentang cacat permukaan pada A350. Beberapa di antaranya telah dilarang terbang oleh Qatar karena masalah keamanan karena maskapainya menuntut Airbus sebesar US$600 juta.

Airbus mengakui masalah kualitas tetapi menuduh maskapai salah melabelinya sebagai masalah keamanan untuk mendapatkan kompensasi. Perselisihan melebar pada Januari ketika Airbus mencabut kesepakatan dengan Qatar untuk sebanyak 50 A321neo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper