Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia Ukraina, Pasukan Khusus NATO Mulai Bergerak, 100 Jet Siaga Tinggi

Pengerahan pasukan NATO diambil untuk meningkatkan pertahanan pada sekutu. Keputusan ini dipelopori oleh Amerika Serikat.
Anggota komunitas Rusia berdemonstrasi terhadap Rusia setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Kamis (24/2/2022)./Antara
Anggota komunitas Rusia berdemonstrasi terhadap Rusia setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Kamis (24/2/2022)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO mulai mengerahkan pasukan respons cepat untuk pertama kalinya sebagai upaya meningkatkan pertahanan menghadapi invasi Rusia ke Ukraina.

Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa agresi yang dilakukan Kremlin ke Ukraina telah memberikan ancaman keamanan bagi Eropa.

“Kami telah memperkuat pencegahan dan pertahanan kami," kata Stoltenberg dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (26/2/2022).

“Kemarin, sekutu mengaktifkan rencana pertahanan kami dan sebagai hasilnya, kami mengerahkan elemen Pasukan Respons NATO [NRF] di darat, di laut, dan di udara untuk lebih memperkuat postur kami dan untuk merespons dengan cepat segala kemungkinan.”

Namun demikian, saat ini kondisinya masih cukup cair. Para anggota NATO masih melihat bagaimana kondisi kekinian. Stoltenberg menilai invasi ini meluas untuk mengubah pemerintahan Ukraina.

Pengerahan pasukan ini diambil untuk meningkatkan pertahanan pada sekutu. Keputusan ini dipelopori oleh Amerika Serikat. Paman Sam mengirim ribuan tentara ke anggota timur saat Kremlin bergerak ke Ukraina.

Dalam pernyataannya, dia menjelaskan bahwa saat ini lebih dari 100 jet dalam siaga tinggi. Mereka beroperasi di lebih dari 30 lokasi berbeda dan lebih dari 120 kapal dari utara hingga Mediterania.

“Ini untuk menjaga perdamaian untuk mencegah serangan dan untuk mencegah perang yang terjadi di Ukraina hingga meluas ke negara sekutu NATO manapun.,” katanya.

Namun demikian, Stoltenberg tidak memerinci tentang ke mana pasukan respons cepat ini dikirim. Dia menyebut pengerahan pasukan akan diserahkan kepada komandan militer tertinggi NATO.

NATO Respons Force atau NRF dibentuk pada 2003. Pasukan khusus ini terdiri dari 40.000 personel dan mencakup 8.000 kontingen dengan kesiapan tinggi dengan pasukan udara, laut dan operasi khusus. Pasukan ini juga dapat dikerahkan dalam waktu beberapa hari.

Di sisi lain, Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan Amerika Serikat saat ini memiliki ribuan pasukan di Eropa. Kemudian 7.000 orang diperintahkan untuk dikerahkan ke Jerman minggu ini. Negara lainnya juga dalam keadaan siaga di dalam negeri.

"Kami akan melakukan apa yang perlu kami lakukan untuk mempertahankan setiap inci wilayah NATO."

Dilansir Bloomberg, Departemen Pertahanan AS juga telah menempatkan sekitar 10.000 hingga 12.000 tentara dengan perintah persiapan. Dia menegaskan bahwa AS akan mempertahankan setiap inci wilayah NATO.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Joe Biden diketahui sempat berbicara selama 40 menit membahas invasi yang dilancarkan Rusia. Dalam sebuah posting Twitter, Zelensky mengatakan kedua pemimpin membahas penguatan sanksi dan bantuan pertahanan konkret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper