Bisnis.com, JAKARTA - Inggris akan membatalkan program visa emas yang memperbolehkan warga negara asing mendapatkan izin tinggal jika mereka menginvestasikan lebih dari 2 juta poundsterling (US$2,7 juta) dengan alasan menjauhkan pengaruh Rusia.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (17/2/2022), penghapusan aturan visa investor Tier 1 ini akan diumumkan segera, menurut sumber anonim.
Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan telah mereformasi aturan seputar visa Tier 1. "[Kami] tidak mengesampingkan membuat perubahan lebih lanjut," menurut pernyataan email.
Pemerintah Inggris tengah mengkaji aturan visa bagi investor sejak 2018, sesaat setelah insiden keracunan mantan agen Rusia Sergei Skripal di Salisbury yang menyebabkan memburuknya hubungan antara Inggris dan Kremlin.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada Kamis bahwa administrasinya tengah mencari cara untuk mengenakan sanksi kepada Rusia jika rencana invasinya ke Ukraina terealisasi. Kendati demikian, Rusia menyangkal hal itu.
Pemerintah setempat juga terus mengupayakan transparansi pada aset yang dimiliki oleh orang asing.
Baca Juga
"Inggris akan mengambil langkah untuk menghentikan perusahaan Rusia yang meningkatkan modalnya di pasar keuangan London [jika Rusia menginvasi Ukraina," ungkap Johnson.
Sebelumnya, aturan visa Tier 1 itu akan memberikan izin kepada WNA tinggal di Inggris selama 3 tahun 4 bulan. Persyaratan ini berlaku bagi WNA yang menginvestasikan 2 juta poundsterling. WNA bisa mengajukan izin tinggal permanen setela 5 tahun.
Bagi WNA yang menginvestasikan 10 juta poundsterling hanya perlu 2 tahun unutk mengajukan izin permanen.
Aturan ini disusun sejak 2008 dan dirilis pada 2015. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri Inggris, terdapat sekitar 1.400 investor visa yang mengajukan perizinan sepanjang 2015 - 2020.
Sebuah dokumen parlemen pada 2020 menunjukkan bahwa terdapat eksploitasi pada program visa ini. [Program ini] menawarkan mekanisme ideal di mana keuangan gelap dapat didaur ulang melalui ‘laundromat’ London," seperti dikutip dalam laporan.