Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FMCBG G20 Resmi Dibuka, Sri Mulyani & Gubernur BI Soroti Isu-Isu Berikut Ini

Baik Menteri Keuangan dan Gubernur BI menyampaikan tema besar terkait dengan pemulihan ekonomi dan pemerataan akses vaksin dalam 1st FMCBG meeting hari ini.
Suasana pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL
Suasana pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersama-sama membuka pertemuan pertama menteri keuangan dan gubernur bank sentral (FMCBG) dalam rangkaian G20 2022 hari ini, Kamis (17/2/2022).

Adapun, pertemuan ini diadakan di JCC, Jakarta pada 17-18 Februari 2022. Semula acara ini akan diadakan di Bali. Namun, pertemuan digeser sesuai survei yang dibagikan kepada peserta atau delegasi G20.

Dalam pidatonya, Sri Mulyani mengungkapkan Indonesia menjadi presiden G20 di saat waktu yang sangat menantang. Kendati demikian, hal ini tidak menyurutkan semangat Indonesia untuk memfasilitasi isu-isu penting yang akan dibicarakan di dalam pertemuan G20 tahun ini.

Tidak hanya menangani dampai Covid-19, Sri Mulyani mengingatkan dunia harus sigap menangani risiko baru di kemudian hari. Oleh karena itu, Sri Mulyani menilai G20 dapat berperan untuk mendorong pemulihan global yang merata dan kuat.

"Menangani dampak ekonomi dan pemerataan akses vaksin menjadi prioritas," papar Sri Mulyani saat membuka 1st FMCBG G20, Kamis (17/2/2022).

Sri Mulyani juga mengingatkan adanya risiko-risiko pemulihan ekonomi a.l. kenaikan harga makanan dan energi, normalisasi suku bunga, varian baru Covid-19, bencana alam hingga masalah geopolitik.

Adapun, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengingatkan peran G20 lebih penting saat ini di masa pandemi.

"Tidak hanya menjamin produksi dan distribusi vaksin, tetapi juga memastikan pemulihan global," ungkapnya.

Mengacu pada hal ini, Perry menegaskan agenda Finance Track G20 akan sangat penting, a.l. mencari exit strategy, mengatasi scarring effects dan memastikan pertumbuhan kuat ke depannya serta penguatan inklusi keuangan dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper