Bisnis.com, JAKARTA - ATM uang kripto di Singapura ditutup oleh bank sentral setempat seiring dengan pembatasan perdagangan aset kripto sebagai peringatan untuk menghindari kerugian.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (19/1/2022), Daenerys & Co., operator mesin kripto terbesar di Singapura, menghentikan layanannya atas perintah Otoritas Moneter Singapura (MAS), kata perusahaan itu pada Selasa malam.
"Pedoman baru MAS mengenai ATM adalah kejutan yang tidak terduga," kata Daenerys.
Sebanyak lima mesin yang kebanyakan berlokasi di mal ini menawarkan cara yang mudah untuk membeli token seperti Bitcoin dan Ether menggunakan mata uang fiat.
Namun, cara cepat dan mudah untuk memperdagangkan aset kripto untuk investor ritel ini tidak sesuai dengan regulator yang secara eksplisit menyebutkan ATM dalam pedoman yang dirilis Senin.
Menurut MAS, perdagangan ritel dapat mendorong orang untuk berdagang "secara impulsif," kata MAS. Daenerys mengatakan akan menutup ATM dan meminta klarifikasi dari bank sentral.
Baca Juga
Adapun operator lainnya, Deodi Pte., juga telah mematikan mesinnya pada Selasa, katanya di situs webnya.
Sejumlah otoritas moneter di berbagai negara telah memperingatkan nasabah agar tidak terjerumus dengan perdagangan kripto yang sangat volatil. Suratnya datang setelah Bitcoin mencapai masa sulit, jatuh hampir 40 persen dari puncak November.
Inggris minggu ini mengusulkan aturan yang lebih ketat pada papan reklame yang muncul di kereta bawah tanah London.
Sementara itu, regulator Spanyol telah meminta agar kampanye untuk aset digital memberikan peringatan kepada investor bahwa mereka berisiko kehilangan semua uang mereka.
Daenerys adalah salah satu di antara lebih dari 100 perusahaan yang mengoperasikan berbagai layanan yang terkait dengan aset kripto selama masa tenggang sambil menunggu MAS untuk menyelesaikan proses lisensi.