Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo menyebut kehadiran kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bagi transportasi massal seperti kereta api sangat diperlukan.
Menurutnya, kereta api merupakan angkutan massal yang efisien, dikarenakan dalam satu kali perjalanan bisa mengangkut ratusan ton barang dan melayani ribuan penumpang.
"Kereta api merupakan angkutan massal dengan banyak keunggulan seperti hemat energi, mengurangi beban jalan raya, tingkat keselamatan tinggi, dan jadwal yang tepat waktu," kata Didiek, Sabtu (11/12/2021).
Bukan itu saja, dia mengeklaim layanan angkutan barang dengan kereta api juga memiliki banyak keunggulan dibanding transportasi darat lainnya yaitu ramah lingkungan, pengiriman yang terjadwal dan tepat waktu, serta bebas pungutan liar.
Didiek menilai, kehadiran BBM bersubsidi, khususnya pada angkutan barang akan memberikan biaya logistik yang semakin terjangkau sehingga memberikan meningkatkan daya saing angkutan kereta api dengan moda angkutan logistik lainnya.
Oleh sebab itu, dia mengaku terus mempererat hubungan perseroan dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas agar keduanya dapat memberikan kontribusi yang positif pada layanan kereta api.
“Dengan semakin erat hubungan antara KAI dan BPH Migas, diharapkan kita bersama-sama bisa memberikan nilai yang lebih untuk Indonesia melalui amanah kita masing-masing," ucapnya.
Didiek menambahkan, dalam masa pandemi ini KAI terus berjuang untuk tetap memberikan sumbangsih kepada masyarakat melalui layanan angkutan kereta api yang dapat diandalkan.
Sebagai informasi, khusus untuk angkutan barang, KAI terus mengembangkan angkutan batu bara di Sumatra Bagian Selatan. Melalui distribusi batu bara yang lancar, aman, dan ramah lingkungan menggunakan kereta api, KAI turut berkontribusi dalam mengamankan ketersediaan energi bagi masyarakat.
Dalam mewujudkan angkutan batu bara yang sustain untuk kepentingan masyarakat luas, KAI terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder. Koordinasi dengan BPH Migas menjadi salah satu upaya KAI untuk memberikan pelayanan distribusi batu bara dengan optimal.
Sebelumnya, pada 19 Agustus 2021, KAI telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama strategis dengan PT BA dan PLN demi menjaga pasokan batu bara dalam rangka ketahanan nasional.