Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan kegiatan operasional hulu minyak dan gas bumi di wilayah Natuna tetap berlanjut kendati pemerintah China disebut telah melayangkan protes.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menegaskan bahwa pihaknya akan tetap melanjut kegiatan operasional hulu migas di wilayah Natuna, karena tidak memiliki isu dengan pemerintah China.
Dia mengatakan, kegiatan operasi di wilayah Natuna telah berjalan dalam waktu yang lama tanpa adanya perubahan wilayah kerja.
Adapun, SKK Migas mencatat terdapat tiga kontraktor yang saat ini beroperasi di Natuna, yakni Medco E&P Natuna, Star Energy, dan Premier Oil.
“Tetap terus berjalan seperti yang saat ini saja, aman dan lancar,” katanya kepada Bisnis, Jumat (3/12/2021).
Julius menyebut, pihaknya belum mendapatkan pernyataan resmi dari China terkait dengan protes atas kegiatan operasional hulu migas di wilayah Natuna. Dia menilai pernyataan tersebut memang seharusnya langsung ditujukan kepada Kementerian Luar Negeri.
Baca Juga
Menurutnya, sampai dengan saat ini operasional di wilayah Natuna masih berjalan dengan aman dan lancar. Di samping itu, kegiatan hulu migas di Natuna berada di wilayah kedaulatan Indonesia.
“Operasional kami sesuai dengan wilayah teritorial negara kita, bahkan juga dengan pengawalan TNI Angkatan Laut,” tegasnya.