Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Properti Asia Pasifik Melonjak 30 Persen hingga Kuartal III/2021

Menurut Capital Tracker kuartal III/2021 yang dipublikasikan JLL, investasi pada kuartal ketiga di Asia Pasifik meningkat 10 persen secara tahunan (year-on-year) mencapai US$39,5 miliar.
Pemandangan Hong Kong pada malam hari./Bloomberg-Brent Lewin
Pemandangan Hong Kong pada malam hari./Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA – Laporan JLL mencatat volume investasi properti di Asia Pasifik melonjak 30 persen pada sembilan bulan pertama tahun ini. 

CEO Capital Markets Asia Pacific JLL Stuart Crow mengatakan transaksi langsung properti di Asia Pasifik selama tahun berjalan (year-to-date) mencapai US$125 miliar, angka ini hanya kurang 6 persen dari volume transaksi pada 2019. 

"Hal ini terjadi seiring meningkatnya investasi di sejumlah aset yang masih memberikan keuntungan, seperti perkantoran dan sektor logistik," ujarnya dalam laporan, Rabu (17/11/2021). 

Menurut Capital Tracker kuartal III/2021 yang dipublikasikan JLL, investasi pada kuartal ketiga di Asia Pasifik meningkat 10 persen secara tahunan (year-on-year) mencapai US$39,5 miliar.

Namun, volume transaksi turun 23 persen secara kuartalan (quarter-on-quarter) seiring lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara yang berujung pada pembatasan aktivitas masyarakat.

Crow menuturkan meskipun ketidakpastian masih berlangsung, interaksi dengan klien menunjukkan daya tarik dan ketahanan pada sektor properti komersial Asia Pasifik. 

"Sepanjang tahun 2021, minat investor di kawasan ini tetap tinggi seiring meningkatnya aliran modal dan volume transaksi yang mendekati level sebelum pandemi. Kami berharap ini akan berlanjut hingga kuartal keempat," ucapnya.  

Pada kuartal III/2021, investasi di sektor perkantoran terus membaik dan mencapai 55 persen dari keseluruhan transaksi. Kenaikan ini didukung oleh stabilnya tingkat sewa dan hunian. 

Sejalan dengan itu, transaksi logistik terus meningkat dengan angka investasi pada 12 bulan terakhir mencapai US$43 miliar, naik dari US$25 miliar pada 2019. 

JLL memperkirakan investasi logistik akan melonjak US$50 miliar hingga US$60 miliar selama 2023-2025. Hal tersebut didorong oleh permintaan, tingkat keuntungan yang menarik, serta rencana diversifikasi.

Pada periode yang sama, investasi di sektor ritel dan perhotelan melemah seiring melambatnya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. 

JLL memproyeksikan volume investasi di sektor perhotelan akan melampaui US$7 miliar pada 2021 dan terus tumbuh menjadi US$9 miliar pada 2022.

Secara geografis, transaksi di Australia meningkat dua kali lipat secara tahunan berkat naiknya penjualan di sektor perkantoran dan industrial. Nilainya mencapai lebih dari US$6,3 miliar dalam bentuk investasi langsung. 

Di Jepang, transaksi naik menjadi US$11,8 miliar atau tumbuh 51 persen secara tahunan dan di Korea Selatan angkanya mencapai US$7 miliar atau naik 1 persen secara tahunan.  

Pertumbuhan di dua negara ini ditunjang oleh dana investasi real estate (REITs) dan manajer investasi. Sebaliknya, di China transaksi mencapai sekitar US$7,3 miliar atau turun 16 persen secara tahunan. 

Sementara di Singapura, transaksi turun 64 persen secara tahunan menjadi US$1,1 miliar akibat tekanan pandemi Covid-19.

Head of Capital Markets Research Asia Pacific JLL Regina Lim mengatakan perusahaan melihat realokasi portofolio sebagai tema utama hingga 2022 seiring persaingan ketat memperebutkan aset-aset yang dapat memberikan keuntungan, seperti perkantoran dan logistik, serta sejumlah sektor khusus seperti pergudangan, perumahan dan pusat data.

"Secara keseluruhan, sentimen investor tetap positif dan kami tetap memiliki pandangan yang sama bahwa volume investasi akan meningkat 15 persen hingga 20 persen pada 2021 dengan harapan terjadi pemulihan lebih lanjut di tahun 2022,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper