Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Properti Siap Tangkap Potensi Pengembangan Ekonomi Jawa Barat

Pengembangan potensi ekonomi di Jawa Barat membuat sejumlah pengembang kawasan industri dan pelaku properti melakukan persiapan untuk menangkap investasi yang ada.
Karawang International Industrial City./Istimewa
Karawang International Industrial City./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembangan potensi ekonomi di Jawa Barat membuat sejumlah pengembang kawasan industri dan pelaku properti melakukan persiapan untuk menangkap investasi yang ada.

Sekretaris Perusahaan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) Muljadi Suganda mengatakan bahwa saat ini Jababeka di Cikarang masih memiliki landbank seluas 1.235 hektare yang potensial untuk dikembangkan.

“Kami terus mengembangkan cadangan lahan yang dimiliki sebagai kawasan industri,” ujarnya kepada Bisnis akhir pekan lalu.

Dia pun meyakini Kawasan Industri Jababeka dapat terus menarik investor asing, termasuk dari Tiongkok, Amerika Serikat, Eropa, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan, karena selama ini banyak perusahaan multinasional yang menjadikan wilayah itu sebagai tujuan utama untuk berinvestasi.

Pasalnya, lahan yang dimiliki Jababeka berada di kawasan yang sudah matang dan terdapat infrastruktur berskala internasional, memiliki keandalan tenaga listrik, serta pelayanan Cikarang Dry Port untuk mendukung logistik yang lebih efisien dan kompetitif.

“Sejumlah tenant existing dari lokal hingga skala mancanegara, seperti Unilever, Loreal, Nissin, Samsung, dan Komatsu terus melakukan ekspansi di Kawasan Industri Jababeka,” ujarnya.

Selain itu, KIJA juga memiliki kawasan residensial dan komersial yang bersinergi sebagai Kota Jababeka.

Muljadi menjelaskan, perusahaan terbuka dan siap untuk bekerja sama dengan pihak swasta maupun BUMN atau BUMD yang ingin mengembangkan kawasan utara Jawa Barat (Rebana) maupun di Jawa Barat bagian selatan.

“Ini bisa dikoneksikan dengan pengembangan kawasan pariwisata seluas 1.500 hektare yang telah dimiliki Jababeka di Tanjung Lesung, Banten,” tutur Muljadi.

Sementara itu, Direktur Kawasan Industri Karawang International Industrial City (KIIC) Sanny Iskandar menuturkan, pihaknya telah melakukan perluasan area kawasan industri hingga 105 hektare, sehingga total kawasan industri yang dikelola perusahaan mencapai 1.500 hektare.

“Melalui perluasan lahan ini, KIIC optimistis mampu mencapai target penjualan sebesar Rp750 miliar di 2022. Di area 105 hektare yang baru ini, KIIC sudah dapat menerima investor,” ucapnya.

Adapun, nilai investasi dari perluasan lahan tersebut mencapai Rp1 triliun. Proses perluasan lahan itu sendiri membutuhkan waktu hingga 1,5 tahun mendatang.

“Target perluasan memakan waktu 1,5 tahun, tetapi 6 bulan sudah bisa terima investor,” ujarnya.

Perluasan area tersebut, kata dia, dilatarbelakangi oleh permintaan terhadap lahan industri di Karawang yang terus meningkat, meski pandemi Covid-19 masih melanda Tanah Air.

“Memang harus diakui bahwa permintaan lahan kawasan industri di Karawang terus meningkat, sekalipun kawasan Rebana terus didorong oleh Gubernur Jawa Barat, tetapi Karawang masih menjadi daya tarik tertinggi bagi para investor,” jelasnya.

Selain itu, pengembangan area baru itu pun tidak lepas dari transformasi dunia usaha yang saat ini mulai menuju digitalisasi ekonomi, sehingga sektor-sektor usaha terus berkembang mengikuti tren.

“Permintaan lahan industri juga cukup tinggi, terutama industri data center, electric vehicle dan komponen pendukungnya, serta industri rantai pasok bagi e-commerce. Oleh karena itu, perluasan lahan tersebut adalah bagian dari upaya KIIC menangkap momentum itu,” ujarnya.

Saat ini, 170 perusahaan sudah bergabung di KIIC, di antaranya PT Toyota Motor Mfg. Indonesia, PT Ajinomoto Indonesia, PT Yamaha Motor Mfg. Indonesia, PT Astra Daihatsu Motor, PT Utac Manufacturing Services Indonesia, dan PT Sharp Semiconductor Indonesia.

Bahkan, beberapa sektor usaha yang berkembang saat ini, seperti data center pun sudah mulai bergabung dengan KIIC.

“Harus diakui bahwa perusahaan yang masuk ke Karawang juga merupakan perusahaan-perusahaan kelas dunia. Industri besar sudah ikut bergabung dan melakukan produksi di dalam KIIC, antara lain Toyota, Yamaha, P&G, Philip Morris, Ajinomoto, Sharp, dan Kao,” kata Sanny.

Direktur PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) Olivia Surodjo menuturkan, pihaknya siap mendukung upaya pemerintah Jawa Barat dalam pembangunan kawasan Rebana, yang akan menjadi masa depan ekonomi Jawa Barat.

Saat ini, Metland memiliki total gross land bank sekitar 837 hektare di proyek pengembangan Jabodetabek, Cirebon, dan Kertajati. Metland pun tengah menyelesaikan pembangunan Hotel Horison Ultima Kertajati di Majalengka.

“Rencananya, hotel akan beroperasi di pertengahan Desember. Kami lalu akan mengembangkan juga kawasan residensial. Saat ini masih dalam tahap penyusunan master plan bersama dengan pemerintah daerah setempat,” ucap Olivia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper