Bisnis.com, JAKARTA - Sinyal dari Gubernur Bank of England (BOE), Andrew Bailey, untuk menaikkan suku bunga semakin kuat sebagai langkah menghadapi inflasi dan biaya listrik yang mahal.
Dalam diskusi Group of 30, Bailey mengatakan bank sentral tidak memiliki kekuatan untuk menghadang gangguan pasokan, tetapi dia meyakini kenaikan inflasi akan berlangsung sementara. Menurutnya, bank sentral harus berupaya mencegah inflaasi semakin tinggi.
Namun, kenaikan harga listrik berarti inflasi akan berlangsung lebih lama.
"Hal itu meningkatkan ketahutan dan kekhawatiran bank sentral terhadap ekspektasi. Itulah sebabnya kami, Bank of England telah memberi sinyal dan ini adalah sinyal berikutnya bahwa kami harus bertindak. Namun, tentu tindakan itu berdasarkan rapat kebijakan moneter," ujar Bailey dikutip Bloomberg pada Senin (18/10/2021).
Pernyataan itu adalah upaya terbaru dari Bailey dan rekan-rekannya untuk mengekang inflasi yang diperkirakan bank sentral akan menembus 4 persen tahun ini, lebih dari dua kali lipat targetnya.
Para trader bertaruh bahwa BOE akan mulai menaikkan suku bunga pada bulan-bulan terakhir 2021 dan akan mencapai tolok ukurnya menjadi 1 persen pada akhir 2022 dari rekor terendah saat ini sebesar 0,1 persen. Komite Kebijakan Moeneter (MPC) akan mengadakan dua pertemuan kebijakan lagi sebelum akhir tahun.
Baca Juga
Michael Saunders, salah satu anggota MPC yang paling hawkish, pada bulan ini semakin memperkuat sinyal kenaikan suku bunga yang akan segera terjadi.