Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Domestik Dorong Produksi Pulp dan Kertas

Tahun lalu, produksi kertas nasional diperkirakan hanya mencapai 13,33 juta ton, menyusut 1,98 persen dibandingkan dengan realisasi 2019 sebesar 13,6 juta ton.
Karyawan beraktivitas di pembibitan (nursery) Akasia PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) untuk menghasilkan bibit pohon unggul sebagai bahan baku pulp dan kertas. /Istimewa
Karyawan beraktivitas di pembibitan (nursery) Akasia PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) untuk menghasilkan bibit pohon unggul sebagai bahan baku pulp dan kertas. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Produksi pulp dan kertas mengalami pertumbuhan 6 persen sepanjang semester I/2021. Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) mengatakan pertumbuhan itu didorong serapan yang naik di dalam negeri. Hal itu terutama karena tingginya pemakaian kemasan dan kertas tisu.

"Secara umum industri pulp dan kertas nasional pada 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 6 persen. Hal ini disebabkan adanya peningkatan penyerapan di dalam negeri," kata Sekretaris Jenderal APKI Liana Bratasida kepada Bisnis, Kamis (7/10/2021).

Tahun lalu, produksi kertas nasional diperkirakan hanya mencapai 13,33 juta ton, menyusut 1,98 persen dibandingkan dengan realisasi 2019 sebesar 13,6 juta ton.

Pertumbuhan produksi pada paruh pertama tahun ini diharapkan dapat bertahan sampai penghujung tahun. Sebelumnya, Liana memproyeksikan pada 2021 volume produksi industri pulp akan meningkat 1,85 persen menjadi 11 juta ton, sedangkan volume produksi kertas ditarget naik 5 persen menjadi 14,28 juta ton.

Adapun kinerja ekspor masih terkendala masalah logistik yang belum juga reda. Liana menyebut hal itu menyebabkan penurunan volume ekspor sebesar 7 persen pada semester I/2021.

Meski demikian, berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, pada Januari-Juli 2021, ekspor pulp dan kertas secara nilai, naik 16 persen menjadi US$4,2 miliar dengan volume 6,7 juta ton.

"Dikarenakan kelangkaan container, dari sisi ekspor terjadi permasalahan yaitu menurunnya [volume] ekspor sebesar 7 persen pada 2021 dibandingkan dengan 2020," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper