Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vietnam Lockdown, Ini Peluang dan Tantangan Industri Tekstil

Indonesia kemungkinan akan menerima limpahan pesanan dari pasar Amerika Serikat yang sebelumnya dipenuhi oleh Vietnam. Pasalnya, persyaratan produk bahan baku untuk pasar AS tidak seketat di Eropa.
Pedagang menata kain tekstil dagangannya di Cipadu, Kota Tangerang, Banten, Kamis (16/4/2020). ANTARA.
Pedagang menata kain tekstil dagangannya di Cipadu, Kota Tangerang, Banten, Kamis (16/4/2020). ANTARA.

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) memperkirakan akan ada limpahan pesanan produk garmen secara signifikan dari Vietnam yang saat ini tengah lockdown.  

Namun, kondisi ini juga tak lepas dari tantangan. Pasalnya, selain lockdown di Vietnam menyebabkan penutupan pabrik-pabrik, China yang memasok bahan baku tekstil dan produksi tekstil (TPT) Indonesia, saat ini tengah memangkas produksi.

Sekretaris Jenderal APSyFI Redma Gita Wirawasta mengatakan impor bahan baku dari China mencapai 40 persen, sehingga pemangkasan produksi di negara itu akan berdampak ke ekspor Indonesia. Adapun, kebijakan pemangkasan produksi di China terkait dengan pengendalian energi menuju target nol emisi.

"Akan ada limphanan [pesanan], tetapi di sisi lain, kami akan agak kesulitan karena bahan baku dari China," kata Redma kepada Bisnis, Rabu (29/9/2021).

Redma menjelaskan, selain ke Indonesia, limpahan pesanan dari Vietnam kemungkinan akan diterima negara-negara dengan basis bahan baku yang kuat seperti India, Bangladesh, atau Turki untuk pasar Eropa.

Namun, Indonesia kemungkinan akan menerima limpahan pesanan dari pasar Amerika Serikat yang sebelumnya dipenuhi oleh Vietnam. Pasalnya, persyaratan produk bahan baku untuk pasar AS tidak seketat di Eropa.

"Kalau yang langsung ke Amerika, limpahannya akan langsung ke Indonesia. Bisa pakai bahan baku lokal meskipun [suplai dari] China berkurang," ujarnya.

Peluang lain, jika pesanan untuk pasar Eropa terlimpah ke India atau Turki, Indonesia kemungkinan dapat memasok bahan bakunya.  "Kita bisa suplai bahan bakunya, misalnya rayon, India masih kurang," ujarnya.

Redma memperkirakan dampak limpahan pesanan ini akan bertahan sampai akhir tahun, meski juga bergantung pada pembatasan di Vietnam dan kebijakan energi di China. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper