Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Matahari Resmi Tutup Gerai di Kota Bogor, Ini Alasannya

Matahari SM Bogor menjadi gerai keempat yang telah ditutup perusahaan sepanjang tahun ini.
Pengunjung di gerai Matahari Department Store Pasaraya, Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung di gerai Matahari Department Store Pasaraya, Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Satu lagi gerai ritel modern ditutup di tengah pandemi. Kali ini, penutupan dilakukan oleh PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) pada salah satu gerainya yang berlokasi di Kota Bogor, Jawa Barat. 

Kabar tutupnya gerai Matahari mengemuka dari cuitan akun Twitter @textdaribogor pada Selasa (21/9/2021). Dalam foto yang menyertai cuitan akun tersebut, terlihat pengumuman gerai Matahari SM Bogor resmi ditutup untuk umum pada 16 September 2021.

"Terima kasih atas perhatian dan dukungan Anda selama ini. Matahari masih dapat melayani Anda di gerai terdekat, antara lain Matahari Ekalokasari dan Matahari Cibinong City Mall," tulis pengumuman tersebut.

Corporate Secretary and Legal Director Matahari Miranti Hadisusilo membenarkan kabar mengenai penutupan salah satu gerai di Kota Bogor. Matahari SM Bogor menjadi gerai keempat yang telah ditutup perusahaan sepanjang tahun ini.

"Benar gerai kami di Bogor ditutup. Sampai dengan hari ini kami sudah menutup 4 gerai pada 2021," kata Miranti ketika dihubungi Bisnis, Kamis (23/9/2021).

Miranti menjelaskan bahwa penutupan dilakukan sejalan dengan rencana perusahaan untuk menutup 13 gerai pada tahun ini. Adapun 4 gerai yang telah ditutup berlokasi di Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Bogor.

"Ini sejalan dengan rencana perseroan yang telah diinfokan sebelumnya. Kami akan menutup gerai-gerai yang tidak berperforma baik," tambah Miranti.

Meski demikian, dia belum bisa memperinci gerai mana saja yang selanjutnya akan ditutup. Perusahaan masih melakukan penilaian atas kinerja gerai-gerai yang masih beroperasi.

Dalam laporan keuangan terbaru yang diumumkan perusahaan, LPPF tercatat kembali memeroleh keuntungan dengan laba bersih sebesar Rp533 miliar pada semester I/2021, naik 249 persen dibandingkan dengan kinerja pada semester I/2020.

Kinerja sepanjang semester I/2021 tak lepas dari naiknya laba bersih pada kuartal II/2021 yang mencapai Rp628 miliar, naik 338 persen dibandingkan dengan kuartal II/2020. Pada kuartal I/2021, perusahaan melaporkan masih mengalami kerugian sebesar Rp95 miliar atau naik dari periode sama tahun lalu, Rp94 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper