Bisnis.com, JAKARTA – KBRI Cairo menjembatani kerjasama bisnis antara Indonesia dan Mesir melalui komunitas pesantren di Tanah Air.
Hal tersebut terlihat dalam gelaran seminar seminar dan business meeting Indonesia- Egypt Update "Pandemic and Economic Recovery; Ways to move ahead" pada Senin (6/9/2021).
Dubes Lutfi Rauf mengatakan jumlah UMKM yang memasuki ekosistem digital mencapai 3,8 juta pada Desember 2021. Jumlah ini bahkan meningkat menjadi 4,8 juta per Maret tahun ini.
Menurutnya, keberadaan Asosiasi Dagang dan Inkubasi Bisnis (ASDIN) Pesantren bisa menjadi katalis bagi ekonomi berbasis pesantren untuk bisa tumbuh secara global.
Kedekatan Hubungan Indonesia dengan Mesir diakuinya sudah terjalin sejak sebelum kemerdekaan. Hal ini ditandai dengan adanya Ruwaq Jawi, asrama mahasiswa asal Nusantara di kompleks Universitas Al Azhar.
Saat ini, produk ASDIN Pesantren mencapai 1070 buah dan terdapat 120 perusahaan yang sudah siap ekspor dan rata rata alumni Azhar.
Atase Perdagangan Irman Adi Purwanto menjelaskan keberadaan pondok pesantren di Indonesia merupakan potensi besar untuk pelaku ekonomi syariah dan industri halal.
Khususnya supaya dapat mengisi ceruk pasar ekspor produk pangan, makanan olahan dan produk industri halal lainnya yang sangat dibutuhkan pasar Mesir.
Pameran produk Indonesia dalam rangkaian business meeting di kota wisata Luxor menampilkan kekhasan kain tenun Indonesia, produk makanan minuman, ragam kopi arabika dan robusta, bumbu masakan, kerajinan tangan, dan produk industri strategis.
