Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konstruksi Tanggul Ciliwung Masih Dibayangi Masalah Klasik

Pembangunan tanggul Ciliwung masih terkendala pembembasan lahan. Sejauh ini, kontruksi tanggul tersebut telah mencapai sekitar 48,48 persen atau sekitar 16 kilometer.
Perumahan di sekitar Kali Ciliwung Jakarta./Istimewa
Perumahan di sekitar Kali Ciliwung Jakarta./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan konstruksi Tanggul Sungai CIliwung pada tahun ini akan bergantung pada capaian Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Capaian yang dimaksud adalah pembebasan tanah di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung.

Direktur Sungai dan Pantai Kementerian PUPR Bob Arthur Lambogia mengatakan total panjang Tanggul Sungai Ciliwung mencapai 33 kilometer. Sejauh ini, kontruksi tanggul tersebut telah mencapai sekitar 48,48 persen atau sekitar 16 kilometer.

"Tinggal 17 kilometer, cuman masih menunggu hasil pembebasan tanah dari Pemprov DKI. Kalau sudah dibebaskan, kami dari [Kementerian] PUPR ya mengerjakan," katanya kepada Bisnis, Minggu (23/5/2021).

Bob menyatakan saat ini lahan yang telah dibebaskan Pemprov DKI Jakarta sekitar 6,7 kilometer. Namun demikian, lanjutnya, konstruksi tanggul tersebut belum dapat dilakukan lantaran lahan yang dibebaskan tidak tersambung.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebut masih banyaknya sengketa di pengadilan menjadi salah satu faktor yang menghambat pembebasan lahan untuk normalisasi sungai di wilayah Ibu Kota.

Dengan begitu, Pemprov DKI membutuhkan waktu menunggu proses sengketa lahan bisa diselesaikan terlebih dahulu, sebelum melakukan pembebasan lahan.

Hambatan kedua, yakni terbatasnya anggaran untuk melakukan pembebasan lahan di wilayah DKI Jakarta. "Kedua masalah anggarannya, kami kan punya keterbatasan," imbuhnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan Pemprov DKI sudah menganggarkan sampai dengan tahun 2024 sekitar Rp5 triliun hanya untuk pembebasan lahan bagi pekerjaan normalisasi di aliran Sungai Ciliwung.

Belum lama ini, Direktur Jenderal SUmber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko menyatakan pihaknya telah mendapatkan tambahan anggaran dalam pelaksanaan program PKT senilai Rp2,5 triliun. Adapun, Ditjen SDA akan mendapatkan tambahan anggaran senilai Rp600 miliar.

"[Dana tersebut] akan digunakan untuk perbaikan dan normalisasi tanggul yang sampai sekarang masih diproses [pengajuannya]," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper