Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden, melalui proposal American Families Plan, membidik investor real estat yang biasa membeli dan menjual properti tanpa harus membayar pajak capital gain.
Rencana ekonomi baru Presiden AS menyerukan penghapusan hak untuk menunda pembayaran pajak tertentu atas keuntungan investasi properti lebih dari US$500.000, bagian dari upaya yang lebih luas untuk menaikkan pajak terhadap orang kaya untuk membayar perluasan layanan termasuk prasekolah gratis bagi golongan masyarakat yang kurang sejahtera.
Dikenal sebagai pertukaran sejenis atau "1031", keuntungan ini memungkinkan investor properti untuk menggulirkan hasil penjualan real estat ke pembelian pada masa mendatang tanpa membayar pajak capital gain.
Proses penangguhan ini secara teoritis dapat berlanjut tanpa batas sampai kematian investor, dan jika aset diserahkan kepada ahli waris, kenyataannya tagihan pajak capital gain sering dihapuskan.
Strategi tersebut diproyeksikan untuk menyelamatkan investor bernilai US$41,4 miliar sepanjang 2020 hingga 2024, menurut Komite Bersama Perpajakan Kongres. Namun, angka-angka itu tidak memerinci seberapa besar manfaat ini berlaku untuk transaksi dengan keuntungan lebih dari US$500.000.
Investor eksklusif di properti termasuk mereka yang memiliki real estat residensial. Ini bisa menjadi investor besar atau tuan tanah kecil. Sementara aturan sejenis pernah diterapkan pada hal-hal seperti peralatan industri, Kongres menutup celah untuk sebagian besar industri lain pada 2017.
Baca Juga
Itu masih merupakan taktik yang banyak digunakan di industri properti, termasuk oleh menantu Donald Trump, Jared Kushner.
Namun sejauh ini, penerima manfaat terbesar dari aturan saat ini adalah individu. Menurut data Komite Bersama Perpajakan (Joint Committee on Taxation/JCT), tahun ini perusahaan akan mendapatkan keuntungan sebesar US$2,3 miliar, sementara individu akan mendapatkan US$5,7 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel