Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun jalan layang akses untuk mendukung operasional terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah. Progresnya sudah mencapai 44,10 persen.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bandara bertaraf internasional perlu didukung oleh akses jalan yang khusus.
"Seluruh bandara internasional pada Kawasan Strategis Nasional (KSN) Metropolitan seperti Soekarno-Hatta di Jakarta, Juanda di Surabaya, Kualanamu di Medan, Hasanudin di Makasar dan Ngurah Rai di Denpasar telah didukung jalan bebas hambatan," kata Menteri PUPR Basuki dalam keterangan tertulis pada Minggu (2/5/2021).
Jalan layang dengan panjang 1,2 km dan lebar 10,25 m yang menghubungkan Jalan Madukoro dengan Bandara Ahmad Yani ini terdiri dari empat lajur dan dua jalur untuk memperlancar akses kendaraan dari dan menuju bandara.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta Ditjen Bina Marga, Satrio Sugeng Prayitno, berharap jalan layang itu memperlancar akses kendaraan dari dan menuju bandara, karena pemindahan terminal baru Bandara Ahmad Yani mengakibatkan jalan akses yang ada masih tercampur antara lalu lintas lokal dan lalu lintas menuju perumahan sekitar.
Jalan Layang Akses Bandara Ahmad Yani Semarang dibangun dengan menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun jamak sebesar Rp149,3 miliar. Saat ini progres konstruksinya mencapai 44,10 persen dan ditargetkan rampung pada akhir Agustus 2021.
Baca Juga
Titik awal jalan layang ini dari Jalan Anjasmoro melintasi Jalan Arteri Yos Sudarso membentang hingga Jalan Madukoro. Jalan yang selama ini menjadi akses masuk atau Jalan Anjasmoro berstatus jalan kota.
Satrio memastikan konstruksi pembangunan jalan layang tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan yang menuju dan keluar Bandara Ahmad Yani.
Hal itu, menurutnya, juga dipengaruhi kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan lalu lintas tidak terlalu padat sehingga belum pernah dilakukan penutupan jalan, karena satu lajur dimanfaatkan untuk pekerjaan konstruksi dan satu lajur lainnya digunakan untuk jalan menuju bandara.
Satrio menambahkan jalan layang akses bandara ini juga mengusung budaya lokal yang dituangkan dalam desain arsitekturnya.
Selain itu, untuk mendukung kawasan wisata dan kawasan kuliner di jalan akses menuju bandara, di bawah jalan layang akan dibangun taman dan juga sarana pendukung untuk warga berolahraga, seperti area untuk pejalan kaki dan juga parkir sepeda.