Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Ada Larangan Mudik Lebaran, Pertamina Tetap Siagakan Pasok BBM

Dalam menyambut momentum Hari Raya Idulfitri 2021 ini, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk benar-benar mematuhi larangan mudik yang sudah ditetapkan pemerintah.
Mobil tanki yang membawa BBM ke Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu./Istimewa
Mobil tanki yang membawa BBM ke Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kendati pemerintah telah menetapkan larangan mudik pada Lebaran, PT Pertamina (Persero) masih tetap akan menyiagakan pasokan untuk mengantisipasi adanya kenaikan konsumsi bahan bakar minyak.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading (SH C&T) Putut Andriatno mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan pasokan dan layanan guna mengantisipasi kondisi adanya kenaikan konsumsi BBM.

"Saat ini kami siapkan standar pelayanan maksimal, baik dari sisi stok maupun servis, kami melayani sesuai standar menghadapi masa-masa Lebaran karena kondisi pasar serba tidak terduga pada masa-masa seperti saat ini," katanya kepada Bisnis, Rabu (21/4/2021).

Dalam menyambut momentum Hari Raya Idulfitri 2021 ini, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk benar-benar mematuhi larangan mudik yang sudah ditetapkan pemerintah.

Menurut Presiden, larangan mudik ini dinilai penting demi mencegah lonjakan kasus seperti yang terjadi pada Januari-Februari 2021 lalu.

“Pertumbuhan ekonomi kita sudah bagus, jangan diganggu Covid-19 lagi," kata Presiden.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, lanjut Presiden, peningkatan mobilitas masyarakat di masa libur telah menyebabkan terjadinya peningkatan angka kasus harian Covid-19.

Presiden mencatat, misalnya, pada libur Idulfitri 22-25 Mei tahun lalu, rata-rata kasus positif naik sebesar 68 hingga 93 persen.

Kemudian, masa libur Tahun Baru Islam pada 20—23 Agustus 2020, rata-rata kasus positif naik sebesar 58—119 persen. Sementara itu, libur memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 Oktober—1 November 2020, juga telah meningkatkan angkanya sebesar 37—95 persen. Oleh karena itu, Presiden mendorong larangan mudik ini terus disuarakan berkali-kali kepada masyarakat.

“Ini [larangan mudik] diperlukan karena menurut survei yang kita lakukan, ada 11 persen masyarakat yang masih berkeinginan untuk mudik tahun ini," jelas Presiden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper